Jakarta, ToeNTAS. Com,- Kepala Suku Dinas (Ka. Sudin) Perhubungan Jakarta Barat, Erwansyah membangun Masdjid ‘Nurul Hidayah’ yang berlokasi di area lingkungan Kantor Sudin Perhubungan (Komplek Terminal Mobil Barang) Jakbar, Jl. Raya Ring Road, Rawa Buaya, RT. 008/RW.006, Kel. Duri Kosambi, Kec. Sengkareng.
Pembanguna Masdjid ‘ Nurul Hidayah ‘ seluas 180 M2 yang dapat menampung jamaah sebanyak 150 hingga 200 jamaah tersebut di rancang Erwansyah dan perencanaan anggarannya menelan biaya berkisar Rp 400 jutaan.
Pembangunan Masdjid ini merupakan peningkatan tempat ibadah yang th 1996 dahulu Musollah, karena mengingat perkembangan jamaah dan agar lebih baik utuk menampung para Jamaah serta sekaligus agar dapat dipergunakan untuk sholat Jum’atan, yang mana selama ini para para karyawan Sudinhub Jakbar bila melaksanakan sholat Jum’atan jauh dari Kantor.
Pembangunan Masdjid ini selain untuk ibadah rutin, juga diharapkan sebagai wadah bagi umat Moeslim, khusnya karyawan Sudunhub Jakbar sebagai tempat silachturahmi dan sebagai tempat untuk menimba ilmu Agama.
Dalam pelaksanaan pembangunan Masdjid tersebut mendapat dukungan dari berbagai unsur masyarakat usaha dan membantu secara moril maupun meteri, antaranya mendapat bantuan dari beberapa rekanan, Baznas Prov. DKI Jakarta, Infak karyawan, dari teman-teman Golfer, maupun umat Moeslim yang dengan iklas membantu, dari Bank DKI dan mendapat bantuan ratusan sak semen dari Walikota Administrasi Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko.
Peletakan batu pertama Masdjid ‘Nurul Hidayah’ tersebut dilakukan Ka. Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Erwansyah pada awal September 2021 lalu dan akan selesai pembangunanhnya pada bulan Desember 2021 mendatang.
Ka. Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Erwansyag saat diwawancarai Wartawan ToeNTAS. Com, Selasa, (19/10/2021) di Kantornya mengatakan, bahwa pembangunan Masdjid ‘Nurul Hidayah’ merupakan bentuk ibadah, dan melalui Masdjid ini pihaknya akan menjalankan syiar mempelajari dan memperdalam ilmu tauhid bersama-sama dengan para karyawan di lingkungan Sudin Perhubungan Jakbar yang menganut agama Islam.
Karena, kata Erwansyah, jika seorang belajar Agama tanpa ketauhidan yang bagus, maka ilmu tersebut bisa salah niat, sehingga jika Masdjid ‘Nurul Hidayah’ ini sudah selesai, maka setiap hari Rabu bada Isya akan diadakan taklim untuk berjikir, wiridan dan memperdalam ilmu tauhid.
Dan dalam taklim tersebut ia bersama Kiyai, Ustazd maupun Guru untuk membangun fondasi tauhid agar lebih kokoh serta kajian keagamaan yang akan di jadwalkan secara rutin.
Sholat kata dia, sangatlah penting, tapi yang lebih penting dari sholat, yaitu mengenal siapa yang memerintahkan sholat dan mengenal kepada siapa kita mendirikan sholat.
“Salah satu yang menyebabkan sholat kita kurang khusyuk adalah karena memang pondasi tauhidnya kurang dan salah satu yang menyebabkan sholat kita kurang berdampak dalam perilaku kita yaitu ketauhidan kita, keyakinan kepada Allah yang sangat kurang,” ujarnya.
Menurutnya, belajar agama hanya untuk mendapat gelar atau panggilan, biasanya tidak akan berkah ilmunya. Tujuan belajar agama yaitu untuk benar-benar mendekatkan diri, mengabdi dengan beribadah kepada Allah dengan benar serta mematuhi segala perintah dan menjauhi laranganNya.
Oleh karenanya, wajib bagi kita untuk membangun fondasi tauhid pada diri sendiri, keluarga, serta anak-anak dengan mengenalkannya kepada Allah sebelum diberi ilmu-ilmu lainnya. Tanpa fondasi tauhid yang kokoh maka akan menghasilkan akhlak kurang baik.
“Lemah fondasi, rapuh fondasi, ambruk kehidupan kita,” katanya.
Alquran mengingatkan setiap muslim bahwa dosa terbesar yang tidak akan terampunkan oleh Allah adalah orang yang menyekutukan Allah.
“Untuk itu melalui tklim di Masdjid ‘Nurul Hidayah’ ini Kita ber-Munazah bersama dan berzikir bersama serta mencurahkan segala keinginan kepada Allah SWT”kata Erwansyah.
Disamping itu Erwansyah mengharapkan kepada seluruh Pegawai Sudin Perhubungan Jakarta Barat tidak kenal takut dalam menghadapi kehidupan, karena di dibelakang Kita ada Allah SWT, “Wa La Tahzan Janganlah Mengeluh dan Janganlah Bersedih” kata Erwansyah mengakhiri wawancaranya. (srih).-











