Komnas HAM Kantongi Lebih Banyak Info Usai Temui Keluarga Brigadir J

Jam : 17:41 | oleh -431 Dilihat
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam

Jakarta, ToeNTAS.com,- Komnas HAM telah menemui pihak keluarga Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di Jambi untuk dimintai keterangan. Hasilnya, Komnas HAM mengaku telah mengantongi lebih banyak informasi terkait kasus kematian Brigadir J.

“Apa yang didapatkan Komnas HAM dalam proses ini? Tentu saja Komnas HAM dapat lebih banyak dari apa yang beredar di publik, khususnya soal foto dan soal video,” ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam video yang diterima wartawan, Minggu (17/7/2022).

“Dan yang paling penting dalam konteks itu adalah konteksnya. Jadi foto itu diambilnya gimana, konteksnya apa dan penjelasan dari keluarga apa itu yang penting,” imbuh dia.

Anam mengungkapkan, keluarga Brigadir J juga memberikan penjelasan terkait isu liar yang beredar di publik. Termasuk perihal dugaan peretasan yang dialami keluarga Brigadir J.

“Jadi kami ketemu sama sejumlah pihak keluarga dan kami ngambil keterangan banyak sekali dari siang sampai malam. Nah itu menurut kami satu proses yang baik,” sambungnya.

Anam mengatakan pertemuan dengan keluarga Brigadir J ini merupakan langkah awal Komnas HAM untuk mengungkap tabir misteri kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Bakal Panggil Kadiv Propam dan Istri
Setelah menggali keterangan dari pihak keluarga, Komnas HAM juga akan memanggil Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo beserta sang istri, Putri Ferdy Sambo.

“Habis itu kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman siber dan sebagainya dan sebagainya. Termasuk juga pihak dari pak Sambo Irjenpol sambil termasuk kami berharap juga apa namanya akan bertemu dengan pihak istrinya,” ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam video yang diterima wartawan, Minggu (17/7).

Dia juga akan memastikan terkait pendampingan psikologis untuk Putri Ferdy Sambo jika diperlukan.

“Khususnya kalau memang dibutuhkan pendampingan psikologis macam-macam pastinya kami akan setuju dan kami hormati itu,” ucapnya. (d.c/Eki)