Jayapura, ToeNTAS.com, – Simpatisan masih menjaga ketat kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua. Mereka berjaga sekitar 200 meter dari rumah Lukas Enembe.
Seperti dilansir detikSulsel, Sabtu (1/10/2022) sore, sejumlah simpatisan tampak menjaga rumah Lukas Enembe. Mereka memblokade jalan menggunakan ekskavator tidak jauh dari jalan poros.
Para simpatisan itu terlihat duduk di pinggir jalan. Beberapa juga langsung berdiri ketika awak media berjalan kaki menuju kediaman Lukas Enembe.
Saat tiba di depan gerbang kediaman Lukas Enembe, sebuah tenda tampak berdiri dengan alas terpal berwarna merah. Beberapa simpatisan yang bersiaga kemudian tampak memegang sejumlah busur panah.
Gerbang masuk menuju kediaman Lukas Enembe juga dijaga ketat. Pintu gerbang hanya dibuka sekitar setengah meter untuk dilalui sejumlah awak media.
Dari gerbang tersebut, masih perlu menempuh perjalanan sekitar 200 meter untuk sampai ke bangunan utama rumah Lukas Enembe. Di lokasi terlihat ada sejumlah kerabat sedang berbincang dengan Lukas Enembe.
Seperti diketahui, massa simpatisan Lukas Enembe ramai di kediamannya di tengah isu penjemputan KPK. Simpatisan Lukas Enembe melakukan penjagaan ketat.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal sebelumnya mengatakan jumlah massa simpatisan beberapa hari terakhir fluktuatif sejak Lukas Enembe ditetapkan tersangka. Terakhir, ada sekitar 150 orang yang dilaporkan memadati rumah Lukas Enembe.
“Tadi sore (ramai sekali), sekitar 150-an tadi,” sebut Kombes Kamal saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/9).
Menurut Kombes Kamal, massa simpatisan Lukas Enembe datang dari daerah pegunungan. Mereka disebut dimobilisasi oleh tim Lukas Enembe.
“Memang dimobilisasi. Mereka ini kan turun dari gunung hampir sekitar 8-9 tahun yang lalu pasca dan menjelang Pilkada pertama itu. Tim pendukungnya dari pegunungan,” ungkapnya.
Mereka datang menyuarakan penolakan Gubernur Papua Lukas Enembe ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi. Oleh sebab itu massa simpatisan kerap datang memadati rumah Lukas Enembe.
Padahal kata Kombes Kamal, sebagian besar massa simpatisan tidak tahu duduk persoalan. Mereka sekadar datang memenuhi ajakan.
“Bukan mendengar, ya memang diajak tim-timnya mereka toh. Itu kan mereka enggak tahu apa-apa,” imbuh Kombes Kamal. (det.c/wara).