129 Tewas dalam Tragedi Arema vs Persebaya, Mahfud MD Ungkap Penyebab Kematian Massal

Jam : 17:13 | oleh -400 Dilihat
Mobil Polisi Terbalik Saat Kerusuhan Setelah Laga Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang
Mobil Polisi Terbalik Saat Kerusuhan Setelah Laga Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang

Jakarta, ToeNTAS.com, – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan tragedi Arema vs Persebaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukan bentrok antara suporter kedua tim.

“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton,” kata Mahfud ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, para korban itu umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. 

“Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter,” kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan, aparat kepolisian sebelum pertandingan dilaksanakan sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misalnya, pertandingan agar dilaksanakan sore, jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38.000 orang.

“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” kata Mahfud.

Pemerintah, tambah dia, telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.

“Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerapkali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba,” ujarnya.

Hingga Minggu pagi, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi usai pertandingan Arema FC vs  Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta dalam jumpa pers di Malang, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. Pada Minggu siang, seperti diungkapkan Presiden Jokowi, angka tewas itu bertambah menjadi 129 orang. (temp.c/wara).