Jakarta, ToeNTAS.com,- Di dalam ajaran Islam, berdoa menjadi suatu rutinitas yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Termasuk membaca doa untuk orang tua yang sudah meninggal agar masuk surga.
Merujuk dari buku Tuntunan Akhlak Dalam Al-Quran dan Sunnah karya Hardisman bahwa mendoakan menjadi suatu kewajiban terutama jika orang tua sudah meninggal dunia.
“Jika orang tua yang sudah meninggal masih ada cara berbakti yang harus dilakukan seorang anak, yakni dengan mendoakan mereka untuk keselamatan dan pengampunan, memenuhi janji, membayar utang-utang mereka, dan menjalin silaturahmi dengan kerabat dan sahabatnya.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Dijelaskan lebih lanjut, doa yang ditujukan kepada orang tua merupakan bentuk dari kebaktian yang masih senantiasa dapat dilakukan oleh seorang anak kepada orang tuanya yang telah meninggal dunia.
Dalam riwayat lain dikatakan,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh mendoakannya.” (HR Muslim)
Doa anak saleh kepada orang tuanya yang sudah meninggal dunia turut dijelaskan dalam Kitab Fathul Qadir (1/433) sebagaimana dinukil Mutia Mutmainnah dalam buku Keajaiban Doa & Ridho Ibu bahwa keutamaan doa dari anak yang saleh ini dikemukakan oleh beberapa ahli tafsir.
Misalnya saja, Ibnu Abbas dan Al Hasan RA, keduanya berkata, “Keutamaan anak saleh itu adalah dapat memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya.”
Sebagaimana ulama ahli tafsir juga berkata, “Sesungguhnya anak saleh itu dapat mengangkat derajat kedua orang tuanya di akhirat. Sang anak saleh kelak akan memohon kepada Allah SWT agar orang tuanya dimasukkan ke dalam surga dan demikian pula dengan orang tua yang saleh dapat mengangkat derajat anaknya (masuk surga).”
Bacaan Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal agar Masuk Surga
Muhammad Abdul Hadi dalam buku Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu: Amalan-amalan Dahsyat Untuk Orangtua yang sudah Meninggal, berikut lafal yang bisa digunakan untuk berdoa dan memohonkan ampun dosa-dosa kedua orang tua yang sudah meninggal.
Doa untuk Orang Tua Versi Pendek
رَّبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً
Arab latin: Rabbigh firlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shaghiiraa
Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil.”
Doa untuk Orang Tua yang Meninggal
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا
Arab latin: Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa mu’allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”
Selanjutnya, bisa membaca doa berikut:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.
Arab latin: Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa’fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”
Terakhir untuk menutup doa kepada orang tua yang sudah meninggal, selanjutnya dapat membaca doa sapu jagat, sholawat nabi dan membaca surah al-Fatihah.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ …
Arab latin: Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.
Artinya: “Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (Lalu bacalah Surat Al-Fatihah).”
Doa-doa tersebut alangkah baiknya jika dibaca setelah selesai menjalankan salat fardhu. Sebab doa setelah salat fardhu termasuk salah satu doa yang mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi,
“Rasulullah SAW, ketika ditanya perihal doa yang paling didengar, yaitu doa yang paling dekat dengan ijabah menjawab, (doa) di tengah malam dan setelah salat lima waktu.” (d.c/Yudi)