Kecaman ke Hasto yang Ungkit Rekaman Jokowi di Acara 2019

Jam : 10:12 | oleh -97 Dilihat
Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto

Jakarta, ToeNTAS.com,- Kecaman dialamatkan ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengungkit rekaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato di acara Forkopimda 2019. Kecaman datang dari elite parpol hingga relawan Jokowi.

Hasto mengungkit rekaman suara yang diduga merupakan suara Presiden Jokowi. Dalam rekaman itu Jokowi berbicara mengenai upaya hukum dengan membisiki KPK, Jaksa Agung, hingga Kapolri.

Hasto awalnya menjawab pertanyaan wartawan perihal Ketum Partai NasDem, Surya Paloh, yang menyatakan NasDem tak akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Dia menjawab jika itu bukan kebiasaan Paloh, namun PDIP tak akan ikut campur.

Hasto menilai rakyat melihat pencabutan pengusungan Anies oleh NasDem sebagai hal yang tak biasa dan seperti ada yang ditutupi. Setelah itu, Hasto menyinggung tentang adanya upaya menekan.

“Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaya yang mencoba menekan. Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan kemudian melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima. Apakah rekan-rekan wartawan sudah mendengar itu atau belum itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya di dalam demokrasi dan penegakan hukum itu sekiranya hal tersebut benar. Udah pada mendengar belum?”kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).

Saat mengetahui wartawan belum tahu video tersebut, Hasto mengeluarkan handphone-nya lalu memperlihatkan rekaman suara Jokowi itu. Namun Hasto tak menjelaskan perihal apa dan kapan konteks ucapan Jokowi tersebut.

Berikut isi rekaman suara Jokowi yang ditunjukkan Hasto:

Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri kan ndak mungkin.

Fakta di Balik Rekaman Jokowi
Berdasarkan catatan detikcom, ucapan Jokowi tersebut pernah diucapkan pada 2019 saat Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019). Jokowi saat itu mengingatkan pentingnya kepastian hukum bagi pengusaha dan pejabat yang melakukan inovasi. Jokowi meminta aparat penegak hukum tidak mencari-cari kesalahan mereka.

Jokowi akan menindak tegas aparat yang menghambat kebijakan atau inovasi yang baik untuk negara. Dia akan bertindak tegas melalui Jaksa Agung, Kapolri, hingga KPK.

“Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri, ini ada apa kok nggak jalan. Saya sudah mulai ngerti, saya udah mulai ngerti kalau masih diteruskan. Kalau masih ada yang main-main. Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main,” katanya.

Projo Sebut Hasto Ngelindur
Relawan Pro Jokowi (Projo) turut mengomentari Hasto. Projo menyebut Hasto ngelindur.

“Mas Hasto sedang ngelindur, tidak paham konteks omongan Presiden Jokowi saat itu. Apalagi mengaitkannya dengan kondisi politik saat ini, sangat tidak nyambung,” kata Bendum DPP Projo Panel Barus kepada wartawan, Sabtu (17/8).

Panel menjelaskan rekaman suara yang diputar oleh Hasto merupakan suara Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda tahun 2019. Saat itu, kata Panel, Presiden Jokowi menyampaikan upaya hukum dengan membisiki KPK, Jaksa Agung hingga Kapolri dalam konteks memberikan wanti-wanti terhadap pihak-pihak yang menghambat investasi masuk ke Indonesia dan mengganggu jalannya program pemerintahan.

“Presiden Jokowi jelas menyampaikan hal itu untuk memberikan wanti-wanti kepada pihak-pihak yang mencoba mengganggu program pemerintah, bukan dalam konteks politik. Ini kan ngelantur jadinya Mas Hasto,” jelas Panel.

Istana Bantah Hasto
Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, juga membantah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menuding Presiden Jokowi membisiki penegak hukum untuk menekan suatu pihak.

“Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi,” kata Ari kepada wartawan, Sabtu (17/8).

Rekaman yang dibagikan Hasto adalah suara Jokowi saat memberikan sambutan di acara Forkopimda 2019. Ari menyebut rekaman itu sudah dipotong-potong.

Ari lantas menjelaskan konteks maksud Jokowi. Ia menyebut Jokowi mengarahkan agar pihak mana pun tidak bermain-main dengan agenda besar pemerintah.

“Adapun konteks pernyataan Bapak Presiden dalam acara tahun 2019 tersebut adalah agar tidak ada pihak mana pun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan, antara lain penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor, yang semuanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya. (d.c/Rio)