Sebanyak 339 Pejabat Pemkot Semarang Dirotasi Gara-gara Banjir dan Jalanan Rusak

Jam : 01:01 | oleh -232 Dilihat

Semarang, ToeNTAS.com,- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan rotasi 339 pejabat. Rotasi dilakukan agar penanganan permasalahan di wilayah Kota Semarang biasa segera teratasi terutama terkait banjir dan jalan rusak.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengatakan hujan tiga hari terakhir membuat sejumlah jalan tergenang. Selain itu masih ditemukan jalan rusak. “Nyatanya hujan tiga hari jalan tergenang, nyatanya kemarin saya lewat Kemijen, masih ada jalan rusak,” ujarnya usai pelantikan yang digelar di ruang Lokakrida Balai Kota Semarang,” Rabu (4/10).

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyerahkan surat keputusan (SK) kenaikan pangkat periode tahap II di Ruang Lokakrida Balai Kota Semarang, Selasa (26/9). Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, meminta para PNS untuk memiliki rasa pekewuh karena PNS mendapat gaji dari uang rakyat.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyerahkan surat keputusan (SK) kenaikan pangkat periode tahap II di Ruang Lokakrida Balai Kota Semarang, Selasa (26/9). Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, meminta para PNS untuk memiliki rasa pekewuh karena PNS mendapat gaji dari uang rakyat.

Pejabat yang dirotasi di antaranya Kepala UPTD Pompa Banjir Wilayah Tengah I Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, yang semula dijabat Dodik Brilianto digantikan Guntur Rachmanto. Juga camat sebagai pemangku wilayah yang selama tiga hari ini sebagian wilayahnya tergenang, yaitu Kecamatan Semarang Timur dan Genuk. Camat Semarang Timur yang semula dijabat Ari Djoko Santoso diganti oleh Sutrisno, sedangkan Camat Genuk yang sebelumnya dijabat oleh Sumarjo diganti Ali Muhtar.

Selain itu, untuk memaksimalkan pencegahan banjir melalui optimalisasi pendirian bangunan yang dapat berpotensi menghambat saluran, Kepala Seksi Pengawasan Tata Ruang dan Bangunan Gedung Dinas Penataan Ruang Kota Semarang dirotasi dari yang sebelumnya Lisa Oktavia Tutuarima, dialihkan tanggung jawabnya kepada Sugeng Yusiyanto.

Hendi meminta para pejabat untuk berupaya menemukan sebuah alternatif solusi apabila dalam pekerjaan ditemukan kendala, hal tersebut agar tujuan yang diharapkan tetap dapat tercapai. “Pejabat itu harus memiliki pola pikir yang inovatif !”, tegas Hendi di depan para pejabat yang dirotasi.

Sebagai wong Jawa, kata Hendi, harus punya budaya pakewuh (budaya malu). “Jadi nek panjenengan tidak bisa mengemban tugas baik, seharusnya ewuh (malu) dengan yang memberi posisi, ewuh dengan keluarga, ewuh dengan masyarakat,” ujarnya dengan suara yang sedikit meninggi.

Hendi mengatakan rotasi yang dilakukan pada hari ini merupakan pertimbangan yang terbaik. “Rotasi diperlukan untuk menemukan solusi yang lebih baik dan cepat untuk Kota Semarang. Jangan kecewakan kepercayaan yang saya berikan, jaga betul amanah yang diberikan,” pesan Hendi. (trib n.c/hendra)