Ini yang Bikin Sopir Bus Damri Tujuan Bandara Soetta Mogok Massal

Jam : 07:36 | oleh -95 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,-  Hari ini bus Damri yang melayani rute Bandara Soekarno-Hatta tidak beroperasi karena sopir bus mogok kerja. Penyebabnya yakni karena Damri akan menerapkan sistem e-ticketing yang meniadakan kondektur di dalam bus.

“Dengan system e-ticket, layanan helper (kondektur) di dalam bus (on board) sudah tidak diperlukan. Namun perlu digarisbawahi bahwa layanan helper tidak pernah dihilangkan. Layanan helper dipindahkan dari dalam bus ke luar bus (off board),” kata Dirut Perum Damri Setia N Milatia Moemin dalam keterangannya Sabtu (6/7/2019).

Setia mengungkapkan, sistem e-ticket Damri diterapkan untuk meningkatkan pendapatan. Kenaikannya disebut bisa mencapai 40%.

“Sistem e-ticket Damri merupakan kebijakan penting Damri untuk mengendalikan pendapatan. Dan ternyata tanpa helper on board, pendapatan Basoetta meningkat per-harinya bahkan hingga mencapai 40%,” ungkap Setia.

Sebenarnya, demo ini sudah terjadi sejak kemarin, Jumat (5/7), namun puncaknya baru hari ini. Para pengemudi bus Damri mogok untuk mendesak manajemen mengembalikan layanan bantuan kondektur di dalam bus.

“Demo pengemudi Damri Basoetta sebenarnya berlangsung kemarin, Jumat 6 Juli 2019,” jelas Setia.

Selain itu, para pengemudi juga menuntut kondektur yang sudah tak bekerja di Damri untuk direkrut kembali. Setia mengatakan, kondektur-kondektur sudah tak bekerja karena tak lulus dalam tes yang disesuaikan dengan aturan pemerintah. Pasalnya, selama ini kondektur-kondektur tersebut hanya direkrut oleh pengemudi dan tak memiliki status ikatan kerja sebagai pegawai.

“Di lain pihak, Damri melakukan pembenahan status helper dari kondisi tanpa ikatan kerja menjadi pegawai dengan status sesuai aturan pemerintah, karena selama ini mereka direkrut oleh pengemudi. Setelah dilakukan tes terhadap sekitar 300 orang helper, hanya 90 orang yang lulus,” terang Setia.

Namun, Setia mengatakan 90 orang yang sudah lulus tes tersebut memilih untuk mengundurkan diri karena terprovokasi oleh rekan-rekannya yang tak lulus.

“Yang lulus tes seharusnya bisa langsung bekerja, namun mereka mengundurkan diri, terprovokasi oleh rekan-rekannya yang tidak lulus dan melakukan protes. Agar layanan helper off board segera tersedia, Damri kemudian bekerja sama dengan perusahaan outsourcing untuk segera menyediakan helper sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Dengan demikian helper lama dapat bekerja kembali melalui perusahaan outsourcing apabila lolos persyaratan” tandasnya. (d.c/V)