Minim Air Bersih dan Kurang Asupan Gizi, Banyak Bayi dan Anak-Anak di Tangerang Alami Gizi Buruk

Jam : 10:03 | oleh -529 Dilihat
ilustrasi anak gizi buruk
ilustrasi anak gizi buruk

ToeNTAS.com,- Terungkap, banyak bayi dan anak-anak di Tangerang alami gizi buruk, karena faktorminim air bersih dan kurang asupan gizi.

Soal marak bayi dan anak-anak kurang gizi di Tangerang, diungkap langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desriana.

Kepada wartawan, Desriana sebut banyak bayi dan anak-anak kurang gizi di Kabupaten Tangerang yang diketahui juga dampak dari warga Kabupaten Tangerang kurang sejahtera.

Ia juga menjelaskan mengenai penyebab masalah stunting, sehingga marak bayi dan anak Kabupaten Tangerang alami gizi buruk.

“Penyebabnya antara lain karena rendahnya asupan gizi, tidak terjaganya kebersihan lingkungan”

“dan buruknya fasilitas sanitasi serta air bersih,” ujar Desriana kepada wartawan, Minggu (16/2/2020).

Menurutnya penanganan stuntin menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Selain itu juga menjadi satu dari program kesehatan nasional.

“Ada 2 intervensi stunting. Pertama intervensi spesifik yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan”

“Kedua intervensi sensitif tanggung jawab di luar Dinas Kesehatan,” ucapnya.

Ia mengklaim pihaknya telah melalukan upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Tangerang ini.

Yakni melalui intervensi spesifik pada remaja putri diberikan tablet tambah darah selama 1 kali seminggu untuk mencegah amemia.

“Kami juga memberikan susu, biskuit dan tablet penambah darah kepada ibu hamil”

“Ada juga kegiatan pendampingan masa emas dengan memberikan makanan menu seimbang untuk ibu hamil,” kata Desriana.

Setelah itu ibu yang baru melahirkan dilakukan inisiasi menyusu dini agar bayi mendapatkan ASI ekslusif.

Pada bayi gizi buruk diberikan pemulihan dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis.

“Kami memberikan makanan seimbang melalui pos gizi pada wilayah prioritas”

“Dibentuk pondasi kelompok pedamping ASI sebagai pemberdayaan masyarakat untuk membantu dampingi ibu menyusui,” ungkapnya.

“Dilakukan juga pemberian biskuit untuk balita. Imunisasi dan pembagian vitamin A juga diadakan”

“Begitu pula dengan peningkatan akses sanitasi terutama jamban untuk pencegahan stunting ini”

“yang terakhir kami memberikan obat cacing,” sambung Kadinkes.

Data Riset Kesehatan Daerah (Riskesdes) Kabupaten Tangerang merinci sebanyak 28 persen anak menderita stunting atau kurang gizi.

Dari 28 persen penderita gizi buruk tersebut terjadi pada anak usia di bawah dua tahun dan bayi di bawah lima tahun.

“Menurut data Riskesdas tahun kemarin stunting di Kabupaten Tangerang sebesar 28 persen”

“Tahun ini sudah jauh berkurang, tapi saat ini masih divalidasi,” papar Desriana.

Pemerintah Kota Tangerang Terapkan SiKumbang Gemez

Permasalahan gizi buruk terhadap anak menjadi pekerjaan rumah Pemerintahan Kota Tangerang.

Angka stunting alias anak bertubuh pendek i terbilang tinggi di kota tersebut.

Untuk mencegah anak dihinggapi masalah gizi buruk,  pemerintah setempat menerapkan program SiKumbang Gemez.

Istilah itu akronim dari Stimulus Intervensi Tumbuh Kembang Anak, Terintegrasi Pemenuhan Gizi.

Program tersebut baru saja diresmikan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

“SiKumbang Gemez ini program jangka panjang untuk mencegah stunting”

“Diterapkan di seluruh Puskesmas mulai dari pendataan anak-anak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspa Dewi, Senin (22/7/2019).

Dia menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan melakukan pembinaan.

Misalnya, terhadap perempuan yang menjadi calon ibu.

“Ibu hamil juga didata dan dibina. Mulai dari asupan gizi hingga pergerakan bayi sejak di dalam perut”

“Semua dipantau dan dicatat perkembangannya,” ucapnya.

SiKumbang Gemez akan terus melakukan pemantauan dan melihat kesehatan anak memenuhi syarat atau tidak.

“Mulai dari berat badan serta keterlambatan tumbuh kembangnya,” kata Liza.

Melalui program tersebut, kata Liza, jika terjadi masalah saat bayi  dalam kandungan atau sudah lahir, bisa diketahui sejak dini.

Selanjutnya akan dilakukan tindakan preventif.

“SiKumbang Gemez ini memang sengaja diluncurkan agar tidak ada lagi stunting, kekurangan gizi hingga kasus autism pada anak,” ucapnya.

Sementara itu Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berharap, orang tua agar terus memerhatikan tumbuh kembang anak-anaknya.

Alasannya,  anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang bakal membuat Kota Tangerang maju, sejahtera, serta berdaya saing.

“Sebagai orang tua kita harus perhatikan anak. Mulai dari gizinya, pertumbuhannya dan pendidikannya diperhatikan,” ujar Wali Kota Arief R Wismansyan.

Rencananya, program SiKumbang Gemez akan diluncurkan bertepatan dengan perayaan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Rabu (23/7/2019). (wk.c/K)