IAKMI DKI JAKARTA PERDULI TANGGAP COVID-19

Jam : 20:58 | oleh -453 Dilihat
Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (PENGDA IAKMI) DKI Jakarta
Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (PENGDA IAKMI) DKI Jakarta

ToeNTAS.com – Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (PENGDA IAKMI) DKI Jakarta memberikan bantuan terkait virus Covind-19 menyumbang APD dan handsanitizer disamping memberikan sumbang saran yang intensif bagi rekan-rekan tenaga medis dan paramedis yang terus-menerus berjuang digaris terdepan melayani kesehatan masyarakat di Jakarta terutama.

Perwakilan IAKMI Cary Greant, SKM yang menjabat wakil ketua IAKMI mengatakan, sumbangan APD dan handsanitizer sangatlah sedikit nilai rupiahnya , tapi IAKMI pusat maupun PENGDA IAKMI DKI Jakarta terus-menerus menyumbangkan saran dan pendapatnya terkait penanggulangan bencana wabah penyakit menular Covind-19 ditingkat Pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lebih lanjut Cary Greant menjelaskan, Pengurus IAKMI sering diundang pemerintah untuk memberikan kontribusi pemikiran utamanya berkaitan dengan pemetaan, Surveilance Epidermiologi dan informasi model prediksi pergerakan sekaligus langkah antisipasi pasien yang positif, berhasil sembuh maupun yang belum berhasil sembuh akibat virus corona Diseases 2019 ini.

“Sumbangsih organisasi kami semoga bermanfaat dan menyemangati Dokter dan Paramedis yang berjuang diseluruh RS, Puskesmas, Klinik, Laboratorium, dsb, karena stok APD maupun Alkes jumlahnya terbatas, padahal korban Covind-19 terus bertambah,” pungkas Cary Greant.

Dikatakannya lagi, program kerja organisasi IAKMI yang dipimpin oleh Prof Baequni yaitu ” perang akar rumput”, yang istilahnya PARC2019, harusnya penerapan PARC-19 dalam mendukung PSB dengan pendampingan SKM dalam strategi RW Siaga Covind-19 Indonesia berbeda dengan negara maju yang memiliki sistem kesehatan yang bagus didalam negri, butuh gerakan masyarakat karena dalam 2 bulan kedelapan terjadi kematian yang masif disertai gelombang krisis ekonomi yang panjang dan belum disadari oleh para ilmuwan.

Kepada wartawan, Cary Greant menyampaikan hasil diskusi dengan Baequni bahwa ternyata selama ini pemprov lebih banyak pendekatan Curative ( pengobatan) dibandingkan upaya pencegahan yang otomatis sangat menguras anggaran, prediksi Pandemi berlangsung sulit dipastikan.(Ine/Inge),-