Jakarta, ToeNTAS.com,- Polri menegaskan pihaknya tak akan menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan (STTP) terkait rencana demo buruh pada 30 April 2020. Polri menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dan berkoordinasi dengan para pimpinan buruh.
“Tentunya dengan situasi saat ini, kita harus bisa melaksanakansosial distancing dan physical distancing. Tentunya Polri tidak menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan. Kita tetap melaksanakan koordinasi, komunikasi kepada pimpinan buruh,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).
Untuk diketahui, penyelenggaraan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa atau menimbulkan keramaian, salah satunya aksi unjuk rasa atau demonstrasi wajib diketahui aparat. Panitia aksi wajib menyurati kepolisian pada H-3 sebelum kegiatan berlangsung.
Jika penyelenggaraan kegiatan diberi ‘lampu hijau’ maka kepolisian akan menerbitkan STTP dan memberikan pengawalan atau pengamanan. Namun jika sebaliknya, maka STTB tak dikeluarkan.
Kembali ke rencana aksi demo buruh 30 April besok, Argo berharap para pihak memahami kondisi saat ini yaitu pandemi Corona. “Semoga sama-sama bisa memahami,” ucap Argo.
Sebelumnya diberitakan sekitar 50.000 buruh akan melakukan aksi pada 30 April untuk menolak pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja saat pandemi. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menegaskan demo tersebut akan menerapkan physical distancing.
“Iya, memang kami merencanakan memperingati Mayday bukan pada 1 Mei, tapi tanggal 30 April aksinya itu. Jadi ini gabungan dari tiga konfederasi serikat buruh yang besar ya. KSPI, KSPSI, ada KSBSI. Ini sekitar 50 ribu buruh di Jabodetabek. Aksinya dipusatkan di DPR dan kantor Menko Perekonomian,” kata Presiden KSPI Said Iqbal saat dihubungi siang tadi.
Said mengatakan aksi juga akan dilakukan di 20 provinsi di Indonesia. Massa diperkirakan mencapai 20 ribu.
“Kemudian di 20 provinsi di kantor gubernur dan DPRD provinsi juga dilakukan aksi pada waktu yang bersamaan, pada 30 April. Sekitar 50 ribu buruh hanya di Jabodetabek. Yang di luar itu ya puluhan ribu ya. Estimasi itu mungkin 20 ribu, 30 ribu secara total di 20 provinsi itu,” jelas dia.
Said mengatakan aksi tersebut akan mematuhi protokol kesehatan saat pandemi Corona. Dia menyebut massa buruh telah menyiapkan masker, hand sanitizer, dan akan menerapkan physical distancing. (det.c/j)