Solo, ToeNTAS.com – Belakangan ini kerajaan se-nusantara yang tergabung dalam MAKN (Majelis Adat Kerajaan Nusantara) secara aktif sedang melakukan pergerakan konsolidasi ekonomi yang berbasis budaya. Artinya, dalam mengambil langkah mengembangkan ekonomi yang secara luas mengalami kesurutan yang luar biasa saat ini . Maka kerajaan yang memiliki andil besar, baik dalam proses kemerdekaan sampai berdirinya negara RI (Republik Indonesia ). “Kami tetap konsisten mengembangkan nilai-nilai keselarasan umat di bumi dan sumber daya alam dengan mengedepankan langkah ekonomi yang berbasis budaya, seperti yang pernah diajarkan para leluhur “ kata KPH DR Eddy Wirabumi, SH, MM
Pendapat Kanjeng Wira tersebut, disampaikan dalam acara ‘Silaturahmi dan Diskusi Eksistensi MAKN Di Era Revolusi Industri’, Minggu (21/6) yang dilakukan secara live streaming via zoom. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan kondisi ekonomi di era new normal. MAKN sebagai organisasi yang selalu berupaya menjaga, merawat dan memperkaya melestarikan eksistensinya. “ Sehingga MAKN dengan perannya untuk kemajuan kebudayaan dan peradaban tinggi bagi Bangsa Indonesia, harus tetap tangguh dan produktif serta inovatif dalam berkarya” lanjut menantu Paku Buwono XII ini
Dengan demikian, pihaknya setuju dengan pendapat Prof DR Meutia Hatta yang mengatakan, insan trah karaton yang secara turun-temurun akrab dengan karya-karya adiluhung yang sudah dihasilkan sejak masa lalu, baik sebelum kemerdekaan Indonesia, maupun di era kemerdekaan saat ini, harus menjadi pionir untuk kemajuan dan pengembangan serta memperkaya kreasi-kreasi masing-masing keraton, mengikuti tuntutan-tuntutan perkembangan zaman. “Pada hakikatnya peranan kebudayaan dan peradaban itu, untuk memurnikan usaha memanusiakan manusia” paparnya
Memang, sejak abad 19 ini, makin menunjukkan perkembangan tehnologi yang begitu pesat, sehingga mampu merubah tatanan kehidupan masyarakat di muka bumi dalam berbagai aspek kehidupan manusia, dari bidang budaya, struktur sosial, sistem perekonomian, sistem politik, sampai pada banyak hal lainnya. “Kami tidak begitu tertarik dengan ikut terjun di dalam politik, justru kami lebih mendahulukan untuk ber gerak di bidang usaha atau bisinis” tambahnya
Hal ini sangat penting, sekarang ini kemajuan Iiptek yang semestinya dapat dinikmati masyarakat di berbagai penjuru dunia, ternyata tidak selalu menguntungkan, utamanya masyarakat kelas bawah. Dimana masyarakat sosial ekonomi menengah kebawah ini mengalami keterbatasan untuk berkembang maju menjadi insan produktif. “Sehingga kesulitan meraih nilai-tambah ekonomi maupun nilai-tambah sosial budaya bagi dirinya” katanya
Lagi-lagi kemajuan Iptekkom dan digitalisasi yang diciptakan demi kemaslahatan manusia di dunia ini, justru menghambat manusia sendiri guna melaksanakan tugas alamiahnya, sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna . Tetapi, dengan teknologi robotik yang canggih tersebut itu, ada sisi humanisme yang tidak dapat tergantikan oleh kreasi-kreasi canggih robotik, antara lain yang berkaitan dengan faktor psikologis, yakni tentang sifat manusia berupa kepekaan, sebagai sarana membangun kepedulian, rasa kasih-sayang dan empat, untuk memenuhi kebutuhan batin manusia yang tak terditeksi. “Pasca pandemic ini, kami harapkan semua komponen bangsa dan elemen masyarakat, meski dengan skala yang berbeda, harus mampu berkarya dengan mengembangkan ekonominya tanpa mengesampingkan keselarasan sumber daya alam” pungkasnya. (her)