Pandemi Corona, Jumlah Pengangguran di Bandung Barat Tambah 28.882 Orang

Jam : 18:07 | oleh -134 Dilihat
foto ilustrasi
foto ilustrasi

Bandung Barat, ToeNTAS.com,- Pandemi COVID-19 membuat sektor ekonomi ikut terpuruk. Seperti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mengalami kenaikan jumlah pengangguran sejak setahun belakangan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bandung Barat Panji Hermawan mengatakan jumlah pengangguran di KBB tahun 2020 mengalami peningkatan sebanyak 28.882 orang

“Data tahun 2019 jumlah pengangguran di KBB hanya 62.695 orang. Lalu tahun 2020 ketika pandemi COVID-19, data pengangguran naik menjadi 91.577 orang atau bertambah 28.882 orang,” ungkap Pandji kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Pandji menyebut dari puluhan ribu orang yang jadi pengangguran di Bandung Barat itu sebagian besar merupakan warga yang berusia produktif dengan kategori pendidikan mulai dari SMP, SMA/SMK, hingga sarjana.

“Yang paling banyak itu lulusan dari SMA/SMK dan sarjana. Jadi tahun kemarin dan tahun ini baru lulus sekolah dan belum dapat pekerjaan,” terang Pandji.

Pihaknya sedang mencoba bekerjasama dengan sekitar 800 perusahaan di Bandung Barat untuk menggelar pelatihan atau proses pemagangan dengan harapan ada proses link and match antara perusahaan dengan peserta magang.

Tujuan akhir dari program tersebut yakni terjadinya perekrutan pekerja asal Bandung Barat ketika perusahaan memang membutuhkan SDM saat proses pemagangan.

“Kami inginnya seperti itu agar terjadi penyerapan tenaga kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Tapi itu bergantung ke perusahaan juga sebagai user,” ujar Pandji.

Pihaknya menyebut tak menutup kemungkinan jumlah pengangguran di Bandung Barat kembali mengalami penambahan mengingat pandemi COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda bakal segera berakhir.

“Yang tahun ini datanya belum terkumpul semua, tapi diprediksi akan ada penambahan lagi. Terutama dari sektor pekerja wisata dan perhotelan yang sangat terdampak, akibat tempat usaha mereka tutup selama PPKM Darurat imbas COVID-19 yang masih tinggi,” tutur Pandji. (Rio/det.c)