Lima Hari PPKM Level 3-4, BOR di Jabar Turun ke 68,2%

Jam : 06:48 | oleh -265 Dilihat
foto ilustrasi
foto ilustrasi

Bandung, ToeNTAS.com,- Rasio keterisian tempat tidur (BOR) untuk pasien COVID-19 di Jawa Barat menurun jelang berakhirnya masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 25 Juli.

Laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) mencatat pada Minggu (25/7/2021), tempat tidur (TT) di Jabar terisi 68,2 % dari 19.610 tempat tidur (TT) yang tersedia.

Dibandingkan dengan data pada 16 Juli 2021 lalu, BOR di Jabar masih berada di angka 81.94%. Artinya ada penurunan angka BOR yang cukup signifikan yakni 13,74 persen. Hal itu berkaitan juga dengan bertambahnya jumlah TT dan rumah sakit rujukan COVID-19.

Dilihat dari kategori zona rawat, saat ini TT yang tersedia di kategori hijau (tanpa gejala – gejala ringan) berjumlah 11.607. Hanya terisi 63,9%. Sedangkan untuk zona kuning (gejala ringan-sedang) tersedia 6.472 TT.

Meski demikian rasio di zona rawat merah (gejala sedang – berat) masih tinggi yakni 90,24 persen. Jumlah TT yang tersedia pun hanya berjumlah 584. Ketersediaan ruang intensif (ICU) di Jabar sebanyak 947 TT. Baik TT zona rawat merah dan ICU mengalami kenaikan walau berada di bawah 0,5%.

Rata-rata BOR rumah sakit di Jabar telah berada di bawah angka 80 persen. Hanya Kota Tasikmalaya dan Ciamis yang angka BOR-nya masing-masing berada di angka 91,89% dan 82,07%. BOR paling sedikit dicatat oleh Kabupaten Garut dengan 39,95%.

Sebelumnya, BOR di Jabar mencapai puncaknya pad 28 Juni 2021 lalu, tepatnya sebelum PPKM Darurat diterapkan. Ketika itu BOR di Jabar mencapai angka 91,6%. (Elsa/det.c)