Bocah SD Bogor Dibunuh, Ortu Desak Polisi Tangkap Pelaku

Jam : 06:14 | oleh -120 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Bogor – Sultan Faisal (36) dan Yulianti (34) mendatangi Mapolres Bogor untuk menanyakan perkembangan kasus yang menimpa anaknya, MF (11). Mereka mengatakan bocah kelas 5 SD itu dibunuh. Namun setelah dua bulan berlalu, pelakunya belum ditangkap polisi.
Yulianti sudah berkali-kali datang ke Mapolsek Cariu untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut. Hingga akhirnya ia datang ke Mapolres Bogor untuk menanyakan hal serupa.

“Jadi saya datang ke sini itu mau menanyakan soal penanganan kasus anak saya gimana. Sudah dua bulan kejadiannya, tapi nggak ada informasi apa-apa. Nggak ada kabar pelaku sudah ditangkap atau informasi apa-apa gitu,” kata Yulianti, Selasa (26/10/2021).

“Anak saya ditemuin meninggal di kebun gitu, dibunuh. Banyak luka di badannya,” ucap Yulianti didampingi Sultan.

MF ditemukan tewas di semak-semak, Desa Tanggulung, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, pada 3 September 2021. Saat ditemukan, kata Sultan, wajah MF sudah menjadi tengkorak, namun bagian tubuh lainnya masih utuh. Beberapa luka diduga bekas senjata tajam ditemukan di beberapa bagian tubuh MF.

“Jadi awalnya anak saya itu nggak pulang ke rumah dari tanggal 30 Agustus. Besoknya saya cari-cari, tapi nggak ketemu. Saya cari ke tempat temannya, nggak ada. Terus saya lapor polisi kan buat laporan kehilangan. Soalnya anak saya nggak pernah nggak pulang begitu,” tutur Sultan.

Beberapa hari kemudian, tepatnya Jumat (3/9) pagi, Sultan dan Yulianti mendapat kabar bahwa anaknya tersebut ditemukan tewas dengan badan penuh luka. “Luka ada di perut, ada bekas cekikan juga di leher. Paling gede lukanya di punggung, kayak bekas dicelurit,” kata Sultan.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini mengaku tidak pernah mendapat jawaban yang memuaskan dari Polsek Cariu ketika menanyakan kasus anaknya. Karena selalu tidak mendapat kepastian, Sultan dan istri kemudian mendatangi Polres Bogor untuk mencari tahu bagaimana penanganan kasus anaknya itu.

“Saya tanya ke Polsek Cariu belum ada perkembangan. Kalau ditanya pasti jawabannya ‘menunggu hasil autopsi’. Sempat kirim surat, terus belum ada tanggapan dari Kapolsek Cariu. Saya kirim surat lagi, baru bilang kasusnya ditangani Polres. Makanya saya ke sini mau tanyain gimana perkembangannya,” ujar Sultan.

Sultan dan Yulianti berharap kasus kematian anaknya yang sudah berjalan hampir dua bulan bisa terungkap dan diusut tuntas. Mereka pun mendesak polisi untuk segera menangkap pelaku.

“Pengennya kasus ini cepat terungkap, pelakunya tertangkap dan dihukum setimpal,” ujar Yulianti.

Kasie Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan kasus tersebut diambil alih Polres Bogor. Sebelumnya, kata dia, kasus ini memang ditangani Polsek Cariu.

“Penanganan kasusnya sekarang diambil alih Polres Bogor. Unit Reskrim sekarang sudah bergerak, info terakhir sedang datangi lokasi temu mayat,” kata Ita di Polres Bogor.

“Semua masih dalam penyelidikan, saksi-saksi juga akan dimintai keterangan lagi, mungkin untuk menggali informasi dan petunjuk baru. Kasusnya sedang ditangani,” ucap dia menegaskan. (ira/det.c)