Dalih Jadi Korban Pedofil Bikin Guru Les Cabuli Belasan Anak Kecil

Jam : 06:51 | oleh -309 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,-  Pria berinisial F (29) ditangkap atas dugaan pencabulan anak di bawah umur di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ironisnya, guru les Bahasa Inggris ini diduga telah mencabuli 14 bocah anak tetangganya.
Terbongkarnya aksi bejat tersangka F ini setelah salah satu korban mengadu kepada orang tuanya. Kabar pencabulan F tersiar cepat, sehingga warga mendatangi rumahnya.

Dari keterangan warga, F telah melakukan pencabulan kepada 14 bocah anak tetangga. F diamankan pada Senin (15/11) malam dan hampir menjadi bulan-bulanan.

Dalih Trauma di Masa Lalu
Kepada polisi, F mengaku melakukan pencabulan karena trauma di masa lalu. F berdalih dirinya melakukan perbuatan bejat ini lantaran pernah menjadi korban semasa kecilnya.

“Trauma masa lalu. Ya, tadi sempat disampaikan bahwa dia katanya pernah menjadi korban, sehingga dia menjadi kecanduan untuk berikutnya, kemudian melampiaskan kepada anak-anak kecil di sekitarnya. Ini saya sampaikan lagi kita masih melakukan pendalaman,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah di Jakarta Selatan, Rabu (17/11).

Meski begitu, perbuatan F tidak dapat dibenarkan. Polisi akan memperdalam keterangan tersangka F dan mengusut tuntas kasus pencabulan anak ini.

“Kita saat ini fokus terhadap perbuatan yang dia lakukan kepada anak anak tersebut. Kita masih memperdalam keterangan itu,” jelas Azis.

Beraksi Sejak Desember 2020
Perbuatan cabul tersangka F ini diketahui telah terjadi hampir satu tahun terakhir ini. Para korban rata-rata berusia 4-11 tahun.

“Peristiwa ini terjadi semenjak bulan Desember 2020 hingga diketahui terakhir kemarin 15 November 2021, bertempat di rumah pelaku atau di lingkungan rumah pelaku di wilayah Lenteng Agung, Jagakarsa,” ucap Azis.

Modus Imingi Top Up Game Online
Berdasarkan keterangan para korban dan tersangka sendiri, tersangka F melakukan pencabulan itu dengan modus mengimingi korban top up game online.

“Cara pelaku bisa membujuk para korban yaitu dengan iming-iming memberikan uang, kemudian memberikan top up game gratis. Termasuk memberikan poin game gratis,” katanya.

Menurut Azis, tersangka dan para korban sering bermain game online di rumahnya. Tersangka memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan pencabulan terhadap korbannya.

“Awal mulanya bermain game online di rumahnya tersangka, dia mengajak game online anak kecil yang saat ini mungkin sedang pembelajaran daring. Diajak bermain di situ kemudian dimulai diming-imingi untuk mau melakukan atau mau melampiaskan nafsunya dari pelaku,” bebernya.

Polisi Ungkap Kekejian Pelaku
Azis kemudian mengungkapkan kekejian tersangka F melakukan pencabulan kepada korbannya. Tersangka F menjejali korban dengan video porno.

“Inilah kejinya dari pelaku tersebut. Selain mengajak main game onlie, juga mempertontonkan video porno,” ucapnya.

Satu korban ada yang Dicabuli hingga 15 kali oleh tersangka. Perbuatannya itu dilakukan dalam beberapa kesempatan main bareng anak-anank.

Komnas PA Beri Trauma Helaing
Kasus ini menjadi perhatian serius Komnas Perlindungan Anak. Pada Kamis (18/11) kemarin, Komnas PP. Hal ini dilakukan untuk mencegah korban mengalami trauma.

Arist rist mengatakan Komnas PA akan menghadirkan psikolog dalam waktu dekat. Sebelumnya, para korban juga menjalani asesmen untuk diketahui kondisinya.

“Saya kira langsung kita lakukan membentuk tim trauma healing dan menghadirkan psikolog psikolog karena kami juga psikolog yang punya izin dan berkompeten untuk itu,” jelas Arist.

Komnas PA dorong
Arist mengatakan Komnas PA akan menghadirkan psikolog dalam waktu dekat. Sebelumnya, para korban juga menjalani asesmen untuk diketahui kondisinya.

“Saya kira langsung kita lakukan membentuk tim trauma healing dan menghadirkan psikolog psikolog karena kami juga psikolog yang punya izin dan berkompeten untuk itu,” jelas Arist.(Vita/d.c)