Nama Gibran Masuk Bursa Cagub, PDIP DKI Bicara Kriteria Pengganti Anies

Jam : 07:49 | oleh -322 Dilihat
foto Dok (Istimewa)
foto Dok (Istimewa)

Jakarta, ToeNTAS.com,- Wali Kota Surakarta atau Solo, Gibran Rakabuming Raka mencuat menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta menyampaikan, saat ini partainya belum bicara nama.

“Belum (ada nama), masih panjang, masih terlalu dini bicara nama. Meski stok banyak kalau PDIP,” ucap Sekretaris DPD PDIP Prov DKI Jakarta, Gembong Warsono, saat dihubungi, Sabtu (8/1/2021).

“Dari yang banyak itu, kita pilih kualifikasi yang mendekati kebutuhan Jakarta,” ujarnya.

Untuk itu, menurut Gembong, saat ini PDIP DKI sedang inventarisir masalah-masalah Jakarta. Kriteria itulah yang harus dipenuhi oleh pengganti Anies Baswedan.

“Belum bicara masalah sosok siapa yang meski kita majukan. Tapi saat ini inventarisasi (masalah). Bisa membawa Prmprov DKI Jakarta sebagai, Ibu Kota Negara yang perlu dapat perhatian khusus,” kata Gembong.

Selain itu, Gembong juga menyinggung soal masalah koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Masalah itu yang sering terjadi di kepemimpinan Anies Baswedan.

“Sosok yang bisa membangun koordinasi pemerintah pusat dan daerah. Karena gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah,” katanya.

“Apasih kendala yang dihadapi lima tahun ini? Komunikasi antara pusat dan daerah yang tidak berjalan dengan baik,” katanya.

Menurut Gembong, DPP PDIP memiliki otoritas untuk menentukan nama yang akan diusung. Namun, DPD DKI Jakarta memberikan kriteria-kriteria kepada DPP untuk jadi pertimbangan.

“Siapa nama yang diajukan itu kan DPP Partai. Tapi kita sodorkan, ‘Ini loh persoalan Jakarta, seperti ini,’” katanya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, melalui cuitannya menyebut elektabilitas Gibran tinggi maju Pilgub Jawa Tengah. Namun, akan kesulitan di DKI Jakarta.

“Pilkada jateng nanti sepertinya akan jadi isu nasional lagi kalo liat hasil survei terbaru… Nama Gibran jauh diatas nama-nama lain termasuk walkot semarang & wagub incumbent sekalipun… Akan beda ceritanya kalo disurvei pilkada DKI.. Isu politik dinasti potensi jadi beban…,” cuit Yunarto, Jumat (7/1).

Nama Gibran pun disinggung oleh Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto. Selain membahas Gibran, Hasto pun menyinggung Risma.

“Bu Risma dalam kepemimpinan selama 2 periode di Kota Surabaya mampu menunjukkan perubahan yang signifikan perubahan secara kultur sehingga masyarakat Surabaya kita lihat sekarang merawat lingkungan dengan baik melakukan tata kota yang mencerminkan keindahan Kota Surabaya,” kata Hasto kepada wartawan, Jumat (7/1).

Sedangkan Gibran, kata Hasto, masih harus membuktikan hasil kerjanya sebagai Wali Kota Solo. Hasto berharap Gibran dapat melakukan strategi yang dilakukan Risma.

“Sementara Mas Gibran, beliau sudah terpilih sebagai Walkot Solo tentu saja harus juga membuktikan bagaimana kepemimpinan Mas Gibran agar kepemimpinan yang ideologis yang mengedepankan juga kultur Nusantara serta mampu membawa perubahan secara sistemik sebagaimana telah dilakukan oleh Bu Risma juga dapat dilakukan oleh Mas Gibran,” ujarnya.

“Karena ketika Mas Gibran mau menjadi walkot, Ibu Risma menjadi salah satu pengajar yang menyampaikan berbagai aspek-aspek strategis tentang bagaimana membangun kota agar lebih manusiawi, agar setiap warganya bergotong royong dengan penuh kesadaran, memperindah kota, dan kemudian membawa kemajuan bagi setiap warganya,” lanjut Hasto.

Jawaban Gibran
Gibran menegaskan dirinya masih ingin fokus menyelesaikan pekerjaan di sebagai Wali Kota Solo.

“Kita fokus kerjaan di Solo dulu. Tadi lho baru groundbreaking, fokus nyambut gawe (bekerja) dulu. Fokus kerjaan di Solo. Mikir COVID, pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Gibran juga sempat ditanya dirinya yang dikaitkan dengan Pilgub DKI Jakarta oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Selain itu, PKB pun melirik Gibran dalam pencalonan Gubernur DKI.

“Saya di Solo saja, menyelesaikan pekerjaan dulu, banyak pekerjaan,” katanya. (d.c/Fikar)