Ancang-ancang Pemprov DKI Saat Keterisian RS Meninggi

Jam : 06:29 | oleh -350 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) Rujukan COVID-19 di Jakarta terus meningkat seiring tambahan kasus positif harian Corona yang kembali melonjak. Pemprov DKI Jakarta pun mengambil ancang-ancang.

Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) 140 RS Rujukan COVID-19 DKI Jakarta meningkat jadi 56%. Begitu pula BOR ICU naik jadi 19%.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan kapasitas tempat tidur rumah sakit di DKI masih dapat ditingkatkan karena kapasitas maksimalnya mencapai 11 ribuan.

Budi mengatakan saat ini DKI baru membuka kapasitas tempat tidur untuk pasien COVID-19 sebanyak 3.900 dari yang sebenarnya bisa ditingkatkan menjadi 11.000 tempat tidur. Sementara itu, saat ini tempat tidur di RS di DKI Jakarta telah terisi sekitar 45 persen atau 1.700-1.800-an sehingga menurut Budi semestinya masih ada ruangan untuk pasien dirawat.

Keterisian tempat tidur RS Rujukan COVID-19 di Jakarta nyaris tembus angka 60% yanki 56%. Pemprov DKI Jakarta mengatakan pihaknya siap menambah fasilitas kesehatan di rumah sakit rujukan.

“Dari DKI selalu siap. Kita siap menambah fasilitas kesehatan. Seperti pada puncak-puncak nya di bulan Juni, Juli, Agustus di tahun 2021 alhamdulillah DKI bisa dengan cepat menyiapkan,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022).

DKI, kata dia, sudah belajar dari fenomena gelombang kedua COVID-19 di pertengahan 2021. Bahkan, Riza menyebut saat itu DKI memaksimalkan kapasitas rumah sakit dengan mendirikan tenda hingga menyiapkan kasur lipat (velbed) sebagai lokasi perawatan pasien COVID-19.

Jadi, skema kedaruratan COVID-19 di Jakarta telah terbentuk.

“Iya kalau terpaksa ada penambahan tenda, velbed, dan lain-lain kami siap. Insyaallah sistem sudah dibangun dan tinggal menambah kapasitas, ” jelas Riza.

Pengawasan Kantor-Mal Bakal Diperketat
Kasus transmisi lokal kasus Omicron di Jakarta hampir setara dengan kasus impor, yakni sudah di angka 2.000. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya bakal memperketat pengawasan di sejumlah sektor.

“Kita akan memberikan sanksi bagi unit-unit kegiatan apakah pasar, restoran, mal, pabrik maupun perkantoran dan lain-lain, kami akan berikan sanksi. Aparat kami akan terus mengawasi, satgas-satgas di tiap unit kami minta dioptimalkan kembali,” kata Riza saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (30/1).

Riza menjelaskan total kasus positif Omicron di Jakarta sebanyak 2.525 orang. Dari ribuan orang yang terpapar, sebanyak 1.152 berasal dari transmisi lokal dan 1.373 lainnya kasus impor.

“Ini sebentar lagi terbalik ini, tadinya kasus impornya yang besar, sekarang yang lokal. Nah untuk itu berarti di antara kita dengan sesama kita, itu harus hati-hati ya,” jelasnya.

Oleh karena itu, Riza memandang potensi penularan kasus Omicron di tempat umum perlu diwaspadai. Bahkan, Riza mengancam akan mencabut izin perkantoran maupun unit usaha lainnya jika tak melanggar ketentuan prokes COVID-19.

Politikus Gerindra itu juga meminta peran aktif masyarakat melaporkan pelanggaran prokes COVID-19.

“Bagi warga, jika melihat di DKI Jakarta ada restoran, pasar, mal, tempat kantor. Sekalipun kantor kita sendiri yang melanggar proses laporkan kepada kaki, hari itu juga kami akan hadir dan akan kami tindak berikan sanksi,” tegasnya.

“Bahkan kami tidak segan-segan untuk mencabut izin unit-unit kegiatan yang melanggar, ” sambungnya. (d.c/Adit)