Bocah di Cianjur Makan Kertas Rokok, KPAI: Korban Salah Pengasuhan

Jam : 06:25 | oleh -347 Dilihat
Foto: Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti
Foto: Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti

Cianjur, ToeNTAS.com,- MAF, bocah berusia 6 tahun di Cianjur, Jawa Barat, doyan memakan kertas papir atau kertas rokok. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan MAF adalah korban pengasuhan yang salah.

“Anak ini korban pengasuhan yang salah, pembiaran orangtua dan orang dewasa di sekitar anak membuat si anak menjadi ketagihan atau kecanduan,’ ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti kepada wartawan, Minggu (30/1/2022).

Retno mengatakan bocah 6 tahun belum tahu bahaya. Mereka, jelas Retno, harus dididik mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.

“Itu tugas orangtua,” tutur Retno.

KPAI turut prihatin dengan adanya temuan ini. KPAI mendorong Pemkab Cianjur bergerak cepat.

“KPAI mendorong Pemda Cianjur untuk membantu melakukan pemulihan atau rehabilitasi kesehatan anak tersebut. Harus dibawa ke dokter spesialis anak. Selain orangtua juga harus diedukasi pengasuhan yang positif,” imbuh Retno.

Sang Ayah Buka Suara
Ade (49), ayah dari MAF mengatakan, kebiasaan aneh anaknya itu bermula ketika usia dua tahun. MAF kerap mengambil kertas papir atau kertas pembungkus rokok linting milik ayah atau kakeknya.

Awalnya MAF hanya menjilati bagian manis pada kertas papir. Namun lama-kelamaan, tidak hanya menjilati, kertas papir itu dimakan.

“Kebiasaan makan kertas papir dari usia MAF sekitar 2 tahun. Dulu kan saya sama kakeknya merokok lintingan, kertas papirnya diambil dan dijilati, karena ada bagian yang manisnya. Tapi bukan sekadar dijilati, sekarang malah seringnya dimakan,” ungkap Ade, Jumat (28/1/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzy mengatakan bocah pemakan kertas asal Kecamatan Bojongpicung tersebut mengalami kecanduan akibat pembiaran orang tuanya.

Menurutnya perlu dilakukan pengecekan kesehatan secara menyeluruh untuk memastikan bocah tersebut tidak mengalami gangguan pada pencernaannya. Pasalnya mengkonsumsi kertas secara berkepanjangan dapat berisiko bagi tubuh.

“Kita akan cek, nanti dari puskesmas akan datang ke rumah bocah tersebut. Karena dikhawatirkan ada gangguan pencernaan atau organ dalam lainnya. Apalagi kebiasaan makan kertas tersebut sudah bertahun-tahun,” ucapnya. (d.c/Umay)