Bocah 8 Tahun di Jakbar Diduga Meninggal Akibat Hepatitis Misterius

Jam : 13:34 | oleh -360 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Seorang anak berusia delapan tahun diduga meninggal akibat terjangkit hepatitis akut misterius. Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menelusuri penyebab kematian anak tersebut.

“Meninggal dunia terindikasi kemungkinan (probable) hepatitis akut yang masih belum diketahui etiologinya,” kata Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sudinkes Jakbar, Arum Ambarsari, seperti dikutip wartawan, Jumat (13/5/2022).

Arum mengatakan warga Taman Sari tersebut sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar pada 15 April. Kemudian pasien dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 17 April.

Arum belum bisa menjelaskan penyakit apa yang diderita anak tersebut.

Setelah dilakukan perawatan, anak tersebut dinyatakan meninggal pada 19 April 2022.

Setelah meninggal dunia, pihak Sudinkes Jakbar mendapat laporan adanya kemungkinan anak tersebut meninggal karena terjangkit penyakit hepatitis.

Atas laporan tersebut, pihak Sudinkes Jakbar pun langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah korban.

Mereka memeriksa kondisi rumah dan lingkungan tempat korban tinggal.

“Kami juga meneliti faktor lingkungan yang menyebabkan risiko terjadinya hepatitis akut,” kata Arum.

Hingga saat ini, proses investigasi yang dilakukan pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat masih berlangsung.

Warga Diminta Periksa Jika Ada Gejala Awal

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mencatat ada tiga pasien anak meninggal dunia diduga terpapar penyakit hepatitis akut. Masyarakat diminta memeriksakan diri bila mendapati gejala awal hepatitis ini.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara (Sudinkes Jakut) dr Arief Wahyudi menganjurkan pasien yang memiliki gejala awal hepatitis tidak menunggu kemunculan gejala lanjutan bila ingin memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit (RS). Jadi dokter bisa lebih cepat menemukan gejala klinis penyakit tersebut.

“Pemeriksaan laboratorium penunjang untuk membantu menegakkan diagnosa hepatitis dan menggali riwayat pasien sebelum sakit,” imbuh Arief seperti dikutip wartawan, Rabu (11/5).

Gejala dan Langkah Penanganan

Arief juga menerangkan sejumlah gejala hepatitis, di antaranya:

1. Gejala awal : mual, muntah, diare berat, demam ringan
2. Gejala Lanjut : air kencing berwarna pekat seperti teh, feses berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun.

Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada. Langkah penting penanganan hepatitis akut antara lain:

1. Waspada gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan
2. Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan
3. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat
4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ ICU) Anak.
(det/Fauzi)