11 Keluarga Kampung Susun Bayam Masih Bertahan di Tenda Dekat JIS

Jam : 14:03 | oleh -126 Dilihat
sebelas keluarga di kampung susun bayam
sebelas keluarga di kampung susun bayam

Jakarta, ToeNTAS.com,- Warga yang menanti kejelasan hunian di Kampung Susun Bayam masih bertahan tinggal di tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS). Setidaknya ada 11 keluarga yang masih tinggal di tenda tersebut.

“Masih ada 11 (KK), dengan sekitar 20 orang,” kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati kepada wartawan di kawasan JIS, Jumat (22/9/2023).

Sementara itu, Minawati mengatakan, bila warga yang masih bertahan harus pindah, warga ingin ada perjanjian tertulis antara warga dan pemerintah.

“Gini, kemarin kita sudah sepakat sama lurah di sini. Tidak ada pembongkaran sebelum ada solusi di antara dua belah pihak. Kalau dilanggar, kita tetap ada perlawanan, apa pun itu, walaupun harus bentrok dengan aparat. Karena kita sudah pegang janji ya. Tidak ada pembongkaran sebelum ada solusinya,” ujarnya.

Pihaknya juga akan berdiskusi dengan warga lainnya soal pemindahan sementara ke Rusun Nagrak. Sebab, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan, termasuk soal jarak sekolah anak-anaknya.

“Kita harus diskusi dulu. Kalau mereka (pemerintah) mau, saya mau ada perjanjian hitam di atas putih. Bagaimana soal transportasinya, karena anak-anak sekolah. Semuanya harus diomongin secara baik-baik. Jangan cuma asal oke saja terus sudah, ditinggal. Intinya (tinggal di Rusun Nagrak) itu hanya sementara, kita masih mau tinggal di Susun Bayam karena kita berhak di sini,” ungkapnya

Minawati mengaku perjanjian tidak adanya pembongkaran itu sebelumnya sudah dibicarakan antara warga dengan Lurah Papanggo Tomi Haryono. Namun baru sekedar omongan saja.

“Nggak, cuma omongan doang. Salahnya tidak ada (perjanjian tertulis) itu. Tapi dia sudah oke, tidak akan ada pembongkaran,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menawarkan dua opsi hunian bagi warga eks Kampung Bayam yang masih bertahan di tenda pengungsian, yaitu tinggal di Rusun Muara Angke, Penjaringan atau Rusun Nagrak, Cilincing. Pihak Kelurahan Papanggo juga mengajak perwakilan survei ke dua lokasi itu.

Lurah Papanggo Tomi Haryono mengatakan kegiatan survei melibatkan tiga orang perwakilan warga. Mereka datang ke dua lokasi rusun untuk memastikan fasilitas dan kondisi unit yang disiapkan.

“Setelah survei ini warga akan melakukan rembuk. Semoga salah satu bisa menjadi pilihan,” kata Tomi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/9).

Adapun opsi relokasi disiapkan Pemkot Jakut mempertimbangkan kondisi kehidupan warga di dalam tenda depan kawasan JIS tidaklah manusiawi. Dari aspek medis, Tomi menyebut hunian di dalam tenda berdampak terhadap kesehatan warga, khususnya bagi anak anggota keluarga penghuni.

Tomi berharap agar bekas warga Kampung Bayam yang bertahan di dalam tenda menerima opsi yang diberikan. Pemerintah Kota Jakarta Utara bakal memfasilitasi proses perpindahan hingga pengurus dokumen dan pemindahan sekolah anak anggota keluarga.

Berdasarkan data validasi yang dilakukan, terdapat sebanyak 19 keluarga yang bakal dipindah ke rusun. Namun Tomi memastikan akan melihat perkembangan lapangan bila nantinya ada penambahan jumlah berdasar data hasil validasi. (d.c/Rendi)