Pimpinan DPRD DKI Minta TransJ Jelaskan Alasan Ganti Nama Sejumlah Halte

Jam : 08:12 | oleh -145 Dilihat
Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani
Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani

Jakarta, ToeNTAS.com,- Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani mengkritik perubahan nama sejumlah halte TransJakarta. Rani menilai PT TransJakarta seperti kurang kerjaan.

“Kalau tidak ada masalah yang berarti ya kenapa diganti? Seperti kurang kerjaan saja kan, padahal masih banyak kan PR TJ (TransJakarta),” kata Rani kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).

Rani belum mengetahui alasan TransJ mengganti nama sejumlah halte tersebut. Dia bakal meminta penjelasan kepada pihak TransJ terkait masalah yang bikin warga bingung ini.

“Kita kudu tanyakan dulu sih apa alasannya, karena satu-satunya yang bisa menjawab alasannya kan mereka,” ucapnya.

Sebelumnya, PT TransJakarta akhirnya mensosialisasi perubahan nama di sejumlah halte. Di mana saja halte yang mengalami perubahan nama?
Sosialisasi itu dilakukan TransJakarta di akun X @PT_TransJakarta yang diunggah pada Jumat (12/1/2024). TransJakarta menyatakan perubahan itu bertujuan menetralisasi nama halte.

“Penyesuaian beberapa nama halte ini dilakukan untuk menetralisasi nama halte,” tulis TransJakarta.

Berikut ini daftar nama halte yang mengalami perubahan:

Koridor 1

– Karet Sudirman menjadi Karet
– Dukuh Atas 1 menjadi Dukuh Atas
– Bank Indonesia menjadi Kebon Sirih
– Monas menjadi Monumen Nasional
– Olimo menjadi Taman Sari
– Kali Besar Barat menjadi Kali Besar
– Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta

Koridor 2

– Pulogadung 1 menjadi Pulo Gadung
– ASMI menjadi Perintis Kemerdekaan
– Cempaka Timur menjadi Cempaka Mas
– RS Islam menjadi Sumur Batu
– Cempaka Tengah menjadi Cempaka Baru
– Ps Cempaka Putih menjadi Pasar Cempaka Putih
– Senen menjadi Pasar Senen
– Atrium menjadi Senen Raya
– Deplu menjadi Pejambon
– Gambir 1 menjadi Gambir
– Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 3

– Dispenda Samsat Barat menjadi Pulo Nangka
– Indosiar menjadi Damai
– Grogol 1 menjadi Grogol
– RS Sumber Waras menjadi Roxy
– Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 4

– Pulogadung 2 menjadi Pulo Gadung
– Ps. Pulogadung menjadi Pasar Pulo Gadung
– TU Gas menjadi Pemuda Merdeka
– Sunan Giri menjadi Kayu Jati
– UNJ menjadi Rawamangun
– Pramuka BPKP menjadi Simpang Pramuka
– Pramuka LIA menjadi Pramuka Sari
– Matraman 2 menjadi Flyover Pramuka
– Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Koridor 5

– Gunung Sahari Mangga Dua menjadi Gunung Sahari
– Budi Utomo menjadi Lapangan Banteng
– Salemba UI menjadi Salemba
– Salemba Carolus menjadi Paseban
– Matraman 1menjadi Matraman
– Slamet Riyadi menjadi Kesatrian
– Pasar Jatinegara menjadi Bali Mester
– Jatinegara RS Premier menjadi Jatinegara

Koridor 6

– Departemen Pertanian menjadi Simpang Ragunan
– SMKN 57 menjadi Jati Barat
– Imigrasi menjadi Warung Buncit
– Kuningan Timur menjadi Underpass Kuningan
– Departemen Kesehatan menjadi Kuningan
– GOR Soemantri menjadi Rasuna Said
– Setiabudi Utara menjadi Setiabudi
– Latuharhary menjadi Flyover Kuningan
– Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung (d.c/Rano)