Sepuluh Orang Tewas di Brasil Akibat Hujan Lebat

Jam : 06:07 | oleh -303 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Brasil, ToeNTAS.com,- Hujan deras terjadi intens di negara bagian Minas Gerais, Brasil. Sebanyak 10 orang tewas dalam dua hari, menurut laporan resmi.

Dilansir AFP, Rabu (12/1/2022), para korban, di antaranya seorang gadis berusia 11 tahun, meninggal pada hari Minggu dan Senin karena hujan, banjir, dan tanah longsor, menurut Koordinator Pertahanan Sipil Negara.

Sejak hujan turun pada awal Oktober, 19 orang tewas di negara bagian tenggara Brasil itu. Sepuluh orang lagi tewas Sabtu ketika pecahan batu besar terlepas dari jurang dan jatuh ke empat perahu wisata di Danau Furnas.

Hitungan saat ini mengatakan 17.237 orang harus meninggalkan rumah mereka atau mencari perlindungan karena badai.

“Januari sangat sulit bagi Minas Gerais karena kuantitas, dan terlebih lagi konsentrasi, hujan dalam waktu singkat,” kata wakil gubernur negara bagian itu, Paulo Brant, dalam sebuah video yang dipublikasikan di Instagram.

“Kita seharusnya tidak mengutuk hujan atau menyalahkan alam. Sebagian besar efeknya adalah karena kesalahan masa lalu seperti pemekaran kota yang tidak teratur, dan sedimentasi dan pencemaran sungai,” katanya.

Bendungan pertambangan meluap Sabtu, mengganggu lalu lintas di jalan raya utama selama dua hari.

Kelompok Vallourec Prancis didenda sekitar 60 juta dolar karena “kerusakan lingkungan” tiga hari kemudian, pemerintah setempat mengumumkan Selasa.

Dari 853 kotamadya di Minas Gerais, 145 berada dalam keadaan darurat akibat cuaca ekstrem.

Di Juatuba, sebuah kota 26.000 sekitar 30 mil (50 kilometer) dari ibu kota negara bagian Belo Horizonte, rumah Daniel Valeriano de Oliveira kebanjiran Minggu dini hari.

“Kami kehilangan segalanya. Istri dan anak-anak saya meninggalkan rumah dengan perahu,” kata operator logistik itu kepada AFP.

Pertahanan Sipil memperingatkan bahwa kondisi pada hari Selasa di Minas Gerais akan mencakup “hujan sedang hingga lebat yang mungkin disertai dengan sengatan listrik.”

Para ahli mengaitkan keadaan darurat dengan Zona Konvergensi Atlantik Selatan (SACZ), fenomena musim panas yang khas yang setiap tahun menyebabkan hujan lebat di daerah tersebut, selain La Niña — pola iklim di Samudra Pasifik yang dapat mepengaruhi cuaca di seluruh dunia — dan krisis iklim.

Selama dua bulan, Brasil mengalami kerusakan parah akibat banjir, yang telah menewaskan puluhan orang dan membuat ribuan orang mengungsi, terutama di negara bagian Bahia di timur laut. (Fery)