SOLO, ToeNTAS.com – Kearifan lokal sebagai sarana pemersatu agar terjalin kerukunan yang baik antar anggota masyarakat, Maksudnya, masyarakat yang tersebar di seluruh kepulauan di Indonesia, dengan beraneka ragam, sesuai dengan adat istiadat masyarakat. “Kondisi seperti ini tidak dimiliki bangsa lain di dunia ini” ujar BRM Kusumo Putro, SH, MH, Ketua Yayasan Forum Budaya Mataram, menyikapi adanya perlunya digiatkannya kembali budaya kearifan lokal di negeri ini
Kusumo juga mengatakan, oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa ini, memiliki tugas dan kewajiban untuk tetap menjaga dan melestarikannya, serta selalu mencintai budaya dan Kearifan Lokal bangsa sendiri.Budaya atau kebudayaan, katanya, berasal dari Bahasa Sansekerta, buddhayah. Artinya, sebagai sesuatu yg berkaitan dengan budi dan akal manusia. “Kebudayaan merupakan sesuatu yang komplek, dimana didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan – kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota masyarakat” lanjutnya
Disebutkan, nenek moyang bangsa ini, sejak ribuan tahun lalu sudah memiliki kebudayaan yg tinggi dalam berbagai bidang. Ratusan kerajaan bahkan diperkirakan lebih dari 500 kerajaan yang pernah berdiri di negeri Indonesia tercinta ini. “Hal ini menunjukkan, jika sejak ribuan tahun lalu peradaban manusia di negeri ini sudah sangat tertata dengan baik” katanya
Hal itu dibuktikan dengan ribuan reninggalan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia, baik berupa karya seni bangunan, alat musik, furniture, alat transportasi dan masih banyak karya seni yg lain. seperti seni tari, seni lukis, seni ukir, seni pahat dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu disini. Selain terdapat ribuan kearifan lokal, juga sebagai sarana pemersatu terjalinnya kerukunan yg baik antar anggota masyarakat yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. “Masyarakat Indonesia yang beragam budaya ini dengan adat istiadat masyarakatnya yang tidak dimiliki oleh bangsa laindi dunia” pungkasnya. (her)