Bertambah, Jumlah RT Terdampak Banjir Jakarta Jadi 99

Jam : 20:08 | oleh -129 Dilihat
Ilustrasi. Foto tidak berhubungan dengan isi berita.
Ilustrasi. Foto tidak berhubungan dengan isi berita.

Jakarta, ToeNTAS.com,- Jumlah RT yang terdampak banjir Jakarta kembali bertambah. Ada 99 RT yang terdampak (sebelumnya 57 RT).

Dilansir dari detik.com, Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyampaikan titik banjir terdapat di Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Adapun 694 warga di Jakarta Timur masih bertahan di pengungsian.

“Untuk wilayah Jakarta Barat, meliputi 3 kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi. Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur, genangan juga disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter, meliputi 9 kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi,” kata Sabdo Kurnianto melalui keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).

Sabdo memastikan saat ini jajaran Dinas SDA DKI Jakarta dan PPSU masih berupaya mengatasi banjir. Salah satunya memompa rendaman air yang terdapat di sungai penghubung di kawasan Cipinang Melayu, Jaktim.

“Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan,” terangnya.

Pemprov DKI Jakarta berupaya menyurutkan genangan dan banjir Jakarta dalam kurun waktu 6 jam. Dengan catatan durasi 6 jam terhitung sejak hujan berhenti dan tidak ada lagi luapan kali maupun saluran.

“Mulai dihitungnya seperti itu, sejak tidak ada lagi luapan dan hujan juga sudah berhenti. Jika masih ada luapan dari kali atau saluran, maka tidak bisa juga untuk mengaliri air,” terangnya.

“Untuk saat ini, sejumlah wilayah masih terdampak genangan lantaran adanya luapan PHB dan Kali. Seperti yang terjadi di Jakarta Timur,” sambungnya.

Sementara ini, Pemprov DKI Jakarta menyediakan dapur umum bagi pengungsi banjir Cipinang Melayu, Jaktim. Dapur umum ini terletak di GOR Jakarta Timur, Jatinegara.

“Untuk tahap awal, 20 anggota Tagana yang bertugas di dapur umum akan menyiapkan 2.530 boks makanan siap saji termasuk air mineral untuk kebutuhan makan siang dan malam warga yang terdampak genangan,” imbuhnya.

Sebelumnya, 57 RT dilaporkan terendam banjir akibat hujan lebat melanda DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan jumlah ini terhitung kecil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kalau data alhamdulillah sampai hari ini yg terdampak ada 57 RT dari 30.470, jadi kecil sekali. Jumlah pengungsi ada 182 KK (kartu keluarga),” kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta.

Riza kemudian memaparkan data titik pengungsian banjir di tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang disampaikan Riza, titik pengungsian paling banyak ditemukan pada tahun 2013 silam. Sedangkan di tahun 2021 ini, titik pengungsian masih dalam tahapan pendataan.

“Kalau lihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan. Dalam tahun 2013 umpamanya, titik pengungsi ada 1.115, tahun 2015 ada 337, di tahun 2018 tidak ada pengungsian. Di banjir 2019 ada 13 titik pengungsian, 2020 ada 70 titik, 2021 sedang kita rekap, sementara ada 1-2 titik pengungsian,” papar Riza.

Riza mengklaim jumlah korban jiwa cenderung menurun dari tahun ke tahun. bahkan, ia belum menerima laporan kematian akibat banjir di tahun 2021 ini.

“Jadi dari korban jiwa juga sebelumnya tahun 2013 ada 38 sampai hari ini terus menurun. Terakhir 2019 (ada) 2 jiwa, 2018 (ada) 1 jiwa, 2020 (ada) 2 jiwa. Mudah-mudahan 2021 ini tidak ada korban meninggal karena banjir,” jelasnya. (Eki)