Nasib Mobilio: Kini Dijadikan ‘Tumbal’, Bukan Andalan Honda Lagi

Jam : 21:52 | oleh -275 Dilihat
Honda Mobilio ditekan jumlah produksinya karena krisis chip semikonduktor
Honda Mobilio ditekan jumlah produksinya karena krisis chip semikonduktor

Jakarta, ToeNTAS.com,- Honda Mobilio terpaksa menjadi tumbal dalam kondisi krisis chip semikonduktor. Honda Prospect Motor (HPM) hanya menjual satu varian, yakni S M/T. Di sisi lain, Honda tak lagi mengandalkan mobil Low MPV itu di pasar 7-penumpang.

“Tidak pernah (Honda Mobilio) disuntik mati, hanya disesuaikan produksinya,” ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2022).

Honda Mobilio harus mengalah dengan Honda Brio, yang dalam kenyataannya lebih laris di pasaran.

“Karena sama pasokan semikonduktornya itu sama, kita prioritaskan produksi Brio, Mobilionya tunggu dulu, mohon maaf,” ujar Billy.

Lanjut Billy menambahkan, saat ini pihak HPM hanya menjual satu tipe Honda Mobilio, yakni tipe S M/T. Model ini tetap dipertahankan produksinya lantaran demand atau permintaannya datang dari kalangan fleet atau armada.

Krisis chip memang tengah melanda, tapi jika sudah teratasi. Honda masih berpikir ulang tentang produksi model lain dari Mobilio.

“Kalau itu (krisis chip semikonduktor selesai), kita lihat lagi market LMPV-nya seperti apa, jadi selalu kita pelajari,” ungkap Billy.

Penjualan Mobilio juga terus merosot dari tahun ke tahun di Indonesia. Padahal saat peluncuran tahun 2014, penjualannya sempat meroket hingga mencapai 79.288 unit.

Pesaing Avanza, Xpander cs ini juga belum mengalami perubahan besar. Sejak diluncurkan pertama kali pada 2014, generasi kedua Mobilio yang dipasarkan di Indonesia ini pernah mengalami perubahan sentuhan pada lampu dan bodi, ubahan pada Honda Mobilio terjadi pada 2017 dan 2019.

Dia menambahkan untuk mobil 7 penumpang, Honda berkonsentrasi pada segmen Low SUV, yakni All New BR-V. Mobil ini disebut lebih sesuai dengan karakter orang serta kondisi jalan Indonesia.

“Untuk 7 penumpang kami konsentrasi di All New Honda BR-V,” kata Billy.

“Sekarang tren LSUV-nya itu pangsa pasarnya merangkak naik terus, sekarang sudah 16 persen, memang LMPV nomor satu sudah 17 persen tapi kalau 7 penumpang melihat karakter orang Indonesia yang komunal, maunya pergi sama-sama dengan keluarga, teman. Kita pilih LSUV karena ground clearance-nya tinggi, yang powernya juga mumpuni,” ungkap Billy. (det/Sovi)