Sementara itu, Sekretaris Pertama Fungsi Perlindungan WNI KBRI Phnom Penh, Teguh Adhi Primasanto, mengatakan pihaknya pertama kali menerima laporan penyekapan ini pada 18 Juli lalu. Menurut Teguh, puluhan WNI itu berada di Sihanoukville.
Teguh mengatakan para WNI itu merupakan korban penipuan dengan modus penempatan kerja. Perekrut menyebarkan tawaran kerja itu melalui media sosial, khususnya Facebook.
“Mereka dikirim ke Kamboja oleh para perekrut yang juga masih warga Indonesia untuk dipekerjakan di sebuah perusahaan milik warga Cina Daratan di Kamboja sebagai cyber scammer,” tutur Teguh, (cnn/dhil).