Kelompok Bermotor Teror Warga di Sukabumi

Jam : 06:57 | oleh -212 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Sukabumi, ToeNTAS.com,- Kawanan kelompok bermotor meneror warga Kampung Gedongbengkok, Kabupaten Sukabumi. Kaca rumah warga pecah diduga akibat lemparan batu.

Informasi diperoleh wartawan, peristiwa itu bermula saat warga tengah berkumpul di rumahnya masing-masing untuk menunggu pergantian tahun. Tiba-tiba suara bising knalpot motor bersahutan di luar rumah, diiringi teriakan-teriakan tak jelas.

Tidak berapa lama, seseorang dari komplotan itu melempar batu ke arah jendela rumah warga hingga pecah. “Kejadian sekitar jam 12 malam tadi, mereka sempat pergi lalu tiba-tiba kembali lagi. Lalu melempar kaca rumah tetangga saya, kemudian mereka ke arah atas,” kata Subur, warga setempat kepada, Sabtu (1/1/2022).

Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak saat kelompok bermotor itu berdatangan dan meracau tak jelas. Salah satu teriakan yang didengar Subur adalah kedatangan mereka untuk mencari seseorang yang melukai anggota kelompoknya.

“Saya di rumah hanya lihat dari gerbang, ternyata ada kelihatan ngakunya anak Bojong. Katanya teman mereka kena di Labora, dikira (pelakunya) anak sini. Saya takut, jadi hanya lihat saja. Mereka menyerangnya tidak di sini saja, sekitar Cibadak juga kena, mereka banyakan motornya,” tutur Subur.

Pipin, pemilik rumah, mengaku trauma saat kelompok melempar kaca jendela rumahnya. Posisi perempuan itu bersembunyi di balik pintu.

“Saat kejadian, saya di pintu depan. Saat itu saya bergegas tutup pintu, lalu dilempari batu. Tidak terlihat jelas wajahnya. Mereka pakai topi, teriak-teriak. Pelempar batu satu orang,” ujar Pipin.

Warga hingga saat ini mengaku masih takut dengan kelompok bermotor yang melancarkan teror tersebut. “Takutnya ada susulan, makanya ngeri. Posisi malam tadi saya kerja, sementara keluarga kumpul di sini tahun baruan,” kata Indro, putra Pipin pemilik rumah.

detikcom mengkonfirmasi kejadian tersebut ke Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila, namun belum ada respons. Begitu pun Kapolsek Nagrak AKP Deden Sulaeman yang belum memberikan jawaban saat ditanya kejadian tersebut. (d.c/Ardi)