Pecak Gurame Jempolan dan Sayur Asem Oncom Teman Santap Siang

Jam : 01:45 | oleh -331 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Seorang pria setengah baya turun dari mobil mewahnya dan masuk ke sebuah warung sederhana di pinggir jalan. Jalan depan warungnya becek karena tanah yang lengket tersiram hujan. Hal ini tak menyurutkan niatnya untuk bisa menikmati makanan favorit di Warung Betawi H. Muhayar.

Warung yang terletak di kawasan Pasar Minggu, tepatnya di samping kantor Telkom Pasar Minggu ini, masih sepi. Terang saja, waktu belum menunjukkan jam makan siang saat itu. Namun, salah satu penjaga warung mengatakan, sebentar lagi (jam makan siang), warungnya akan segera penuh.

Tak lama berselang, sebuah mobil lain menepi di depan warung dan memesan makanan. Tampaknya, mereka sengaja datang lebih awal agar tak duduk berdesakan dan kehabisan menu andalan.

Apa yang membuat warung Betawi H. Muhayar ini istimewa? Sekalipun warungnya kecil dan nyaris tak terlihat karena teralihkan oleh bangunan modern lain di sekelilingnya, alm. H. Muhayar punya menu makanan yang sungguh menggoda selera.

Warung ini menyajikan menu andalan khas Betawi, yaitu Pecak Ikan, Ayam Kampung, Pepes Ikan Mas, Sayur Asem Betawi, sampai petai dan lalapan. Tak perlu pikir panjang, seporsi menu favorit khas Betawi, Pecak Ikan Gurame dan sayur asem, sepotong tahu dan lalapan pun langsung jadi pilihan.

Rupanya, ikan gurame ini baru digoreng kering saat ada yang memesan. Hanya saja, sebelumnya, gurame sudah digoreng setengah matang. Aroma ikan gorengnya yang tercium semerbak pun langsung membuat perut keroncongan. Tak butuh waktu lama untuk menunggu pesanan ini.

Seporsi ikan gurame dengan siraman sambal pecak, sayur asem betawi, tahu goreng, dan lalapan langsung tersaji di meja. Ikan gurame garing berwarna cokelat keemasan ini tampak cantik dengan tambahan ‘aksesori’ cabe merah ulek, dan bawang merah di dalamnya. Sambal pecak sendiri sedikit berbeda dengan ‘formula’ sambal terasi atau sambal ulek pada umumnya.

Memang, kedua sambal ini sama-sama membutuhkan bawang merah dan cabai merah yang dihaluskan. Namun sambal pecak masih ditambah bumbu lainnya, yaitu bawang merah utuh, bawang putih, jahe, dan kunyit. Bumbu ini kemudian ditumis sebentar dan ditambahkan air. Kunyit membuat warna kuah kental sambalnya berwarna agak kekuningan.

Siraman sambal pecak di atas ikannya memang terlihat agak menyeramkan pedasnya. Tetapi, begitu disantap, rasa pedasnya tak terlalu garang. Justru ada sedikit semburat rasa asam segar di dalam sambalnya. Kombinasi ikan gurame goreng kering dan panas berpadu dengan sambal pecak yang unik membuat makan pun makin nikmat.

Kalau kurang pedas, sambal terasi ulek siap membuat Anda kepedasan. Yang lebih enak, sambal berwarna merah menyala ini hanya diulek kasar. Ini lebih enak dibanding sambal yang halus. Sambal ulek kasar punya rasa yang lebih dahsyat pedas dan manisnya. Selain itu tekstur kulit cabainya juga memberi sensasi tersendiri. Sayang sambal ulek ini terasa kurang segar. Rasanya akan lebih nikmat jika ditambah tetesan air jeruk limau yang lebih banyak ke dalamnya.

Hanya saja, kesegarannya agak sedikit tertolong jika Anda menambahkan lalapan daun poh-pohan dalam suapan. Rasa daunnya yang mirip mangga muda menambah sedikit kesegaran sambal.

Nah, kali ini giliran sayur asemnya. Sayur asem Betawi memang berbeda dari sayur asem yang sering dijumpai. Kalau sayur asem, khususnya versi Jawa, memiliki warna kuah yang merah dan keruh karena penambahan cabai merah dan kemiri di dalamnya, maka sayur asem Betawi ini adalah versi beningnya.

 Menu andalan Warung Betawi H. Muhayar, Jakarta

Sayur asem Betawi di tempat ini menggunakan cabai hijau besar yang dipotong vertikal setengah bagian. Tak ada bumbu yang diulek, sehingga kuahnya tak keruh. Bahkan, justru terlihat seperti tak ada bumbu yang dipakai di dalamnya.

Isian sayur asem Betawi juga sedikit berbeda. Warung ini mencampur potongan besar oncom, dan kacang (beserta kulit) ke dalamnya.

Seperti namanya, sayur ini memang memiliki citarasa asam. Hanya, tak cukup asam sehingga membuat rasanya jadi menyegarkan. Tapi lumayan, untuk membasuh tenggorokan yang sudah sejak tadi tertimpa pedasnya sambal ulek dan sambal pecak.

Tak salah, warung ini dijuluki warung pecak gurame, karena memang menu inilah yang punya nilai lebih dibanding menu lainnya untuk dijadikan andalan. Lagipula, pecak gurame sendiri sebenarnya adalah makanan Betawi yang sudah makin langka dan sulit ditemui di Jakarta. (cnn.c/wulandari)