Megawati Utus Prananda Dialog dengan AHY, PKS: Kita Tidak Gentar

Jam : 00:38 | oleh -126 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menugaskan putranya yang juga Ketua DPP PDIP, Prananda Prabowo untuk bertemu secara langsung dengan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Wasekjen PKS Mardani Ali Sera mengaku partainya tidak akan terpengaruh pertemuan Prananda dengan AHY. Bahkan PKS tidak gentar apabila ada lobi-lobi antar dua partai tersebut.

“Kalau PKS kita tidak gentar karena justru nanti akan terbentuk kondisi 8 lawan 3 atau 8 lawan 2 yang sangat super gemuk sama yang sangat ramping, kita malah difrensiansinnya enak. Tidak ada kehawatiran, karena nanti yang menentukan itu bukan berapa banyak didukung partai tapi seberapa tepat kita memformulasi kebijakan yang membuat Indonesia maju rakyat yakin untuk memilih calon dari kita,” kata Mardani saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/2/2018).

Mardani menilai dialog antara Prananda dengan AHY adalah hak yang bisa dilakukan PDIP. PKS melihat hal tesebut sebagai hal yang lumrah dan tidak perlu dikhawatirkan.

“Tentu bagaimana pun komunikasi itu baik dan karena itu buat PKS siapapun yang dicalonkan itu keputusan dari masing-masing kubu dan buat PKS siapa yang dicalonkan tidak membuat khawatir karena buat PKS ini kan kontestasi karya, konstestasi untuk membuat demokrasi betul-betul memiliki efek pada kesejahteraan bukan cuma sekedar bisa menang pemilu, PKS tetap yakin,” jelasnya.

Ditegaskan Mardani, apabila pertemuan antara Prananda dengan AHY melahirkan adanya dukungan dari Partai Demokrat untuk PDIP, PKS tetap yakin bisa memenangkan suara rakyat. Sebab menurutnya, kemenangan dalam sebuah koalisi bukan dilihat dari jumlah partai politik yang mendukung.

“Kebesaran kita tidak ditentukan oleh lawan kita, kekuatan kita ditentukan oleh kemampuan kita untuk melayani masyarakat dan memberikan, mendelevery kepada masyarakat kalau kita layak untuk dipimpin karena kita mampu memberikan keyakinan bisa mensejahterakan, karena faktor ekonomi ini berat,” ujar Mardani. (det.c/imam)