Pengutipan Novel Pidato Prabowo soal ‘RI Bubar’ Dinilai Tak Tepat

Jam : 01:29 | oleh -140 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Pengutipan pidato Ketum Gerindra Prabowo Subianto soal prediksi Indonesia bubar 2030 dari novel fiksi berjudul ‘Ghost Fleet’ dinilai kontraproduktif dengan semangat pencapresan eks Danjen Kopassus itu. Langkah Partai Gerindra mengunggah video pidato Prabowo itu di akun Facebook justru bisa membawa dampak negatif kepada sang Ketum.

“Pidato optimistis lebih cocok untuk Prabowo. Sebab pidato pesimistis kontraproduktif buat Prabowo. Nggak cocok buat capres 2019 walaupun ada makna positif yang dimaksudkan dari isi pidato itu,” ujar Dosen komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, saat dihubungi Rabu (21/3/2018).

Hendri pun menyayangkan Prabowo memilih menyampaikan hal itu di depan khalayak luas. Sebab, tak dimungkiri Prabowo saat ini dipandang sebagai salah satu tokoh bangsa yang berpengaruh.

“Kalau soal konten itu layak atau tidak, karena itu sebuah acara yang formal-informal, ya isi pidatonya bisa terserah dari yang ngasih pidato. Masalah itu ngutip dari fiksi atau tidak, ya itu dipersilakan juga,” sebutnya.

“Tapi permasalahannya beliau adalah tokoh bangsa. Sehingga saat beliau mengatakan Indonesia bakal bubar 2030, jadi terdengar pesimistis,” imbuh Hendri.

Dia berharap segala respons, baik negatif maupun positif, dari masyarakat terkait pidato Prabowo bisa menjadi bahan evaluasi. Prabowo disebut harus menyadari dia adalah tokoh publik yang memiliki kekuatan cukup besar untuk memengaruhi kondisi masyarakat.

“Sebagai tokoh bangsa, ini bisa jadi pengingat juga buat Pak Prabowo. Dalam acara apapun, apa yang dia bicarakan dan utarakan itu menjadi perhatian dan diingat publik,” jelas Hendri.

“Tapi sebetulnya ya dari sisi komunikasi, yang jelas kontroversi Prabowo itu membuat dia diperbincangkan. Sehingga pasti popularitas dia naik sekarang ini,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo berpidato Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra.

Ternyata Prabowo bicara soal ‘Indonesia bubar 2030’ di UI ketika menghadiri peresmian dan bedah buku ‘Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo’ pada 18 September 2017. Acara diadakan di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok.

Dalam acara itu, Prabowo turut membawa satu novel berjudul ‘Ghost Fleet’. Prabowo lalu mengungkap isi novel tersebut, salah satunya ramalan soal Indonesia di 2030.

“Ghost Fleet ini novel, tapi ditulis dua ahli strategi dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu. Mereka ramalkan tahun 2030, Republik Indonesia sudah tidak ada lagi,” ungkap Prabowo. (det.c/Dul/Inge)