Siang Ini Anies Ganti Pejabat Wali Kota dan Bupati di Jakarta

Jam : 05:54 | oleh -98 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Hari ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan merombak di jajaran wali kota dan bupati di Jakarta. Rencananya pergantian pejabat di Pemprov DKI Jakarta itu bakal digelar Kamis (5/7/2018) siang ini.

Anies diketahui bakal melantik lima wali kota admnistrasi serta Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu yang baru.

Kabar perombakan besar-besaran di Pemprov Jakarta ini dibenarkan oleh anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Gembong Warsono.

Pemprov DKI, kata Gembong, sebelumnya sudah membahas nama-nama calon wali kota dan bupati bersama DPRD pada Rabu (4/7/2018) kemarin.

“Sudah (dibahas). Kemarin sore sudah ada pembahasan di lantai 10 (Ruang kerja Ketua DPRD DKI Prasetio Edi) untuk menindaklanjuti usulan gubernur. Dan kami sudah sepakat,” kata Gembong saat dikonfirmasi, Kamis (5/7/2018).

Menurut dia, lima wali kota yang akan dilantik Kamis siang ini adalah Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara. Bayu akan dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Pusat menggantikan Mangara Pardede yang pensiun.

Kemudian Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Syamsuddin Lologau akan dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Utara. Syamsuddin akan menggantikan Husen Murad yang akan dipindah tugaskan sebagai Bupati Kepulauan Seribu.

Kemudian mantan Wali Kota Jakarta Utara yang mundur di era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Rustam Effendi, akan dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Barat.

Lalu Wali Kota Jakarta Selatan akan diisi oleh Marullah. Ia sebelumnya dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

Sementara Wakil Wali Kota Jakarta Timur M Anwar akan dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Timur.

“Benar sudah ada pembahasan rapat pimpinan terbatas kemarin. Kalau pelantikan saya tidak tahu. Itu kan wewenang gubernur. Yang penting usulan sudah disampaikan dan sudah disetujui,” ujar Gembong.

Gembong berharap perombakan pejabat wali kota dan bupati tersebut dapat menterjemahkan kebijakan di lapangan.

“Kalau tidak bisa kan ya tidak ada percepatan pembangunan,” imbuh Gembong. (sua.c/Kris)