Rekomendasi Jajanan Tradisional Khas Surabaya untuk Takjil Buka Puasa

Jam : 11:32 | oleh -411 Dilihat
ilustrasi kue lumpur
ilustrasi kue lumpur

ToeNTAS.com,- Berbuka puasa menjadi salah satu momen yang paling ditunggu dalam berpuasa. Salah satu hal yang dilakukan menjelang buka puasa adalah menyiapkan hidangan makanan, seperti takjil.

Membahas seputar takjil, Kota Surabaya memiliki aneka ragam makanan yang cocok dijadikan hidangan pembuka buka puasa. Berikut adalah lima jajanan tradisional khas Surabaya yang bisa dijadikan takjil berbuka puasa:

1. Kue lumpur

Makanan khas Surabaya pertama yang menjadi rekomendasi berbuka puasa adalah kue lumpur. Kue ini merupakan jajan tradisional dengan cita rasa yang tinggi. Tak mengherankan, kue lumpur digemari oleh warga Surabaya. Kue lumpur memiliki bentuk bundar dengan tekstur lembut seperti lumpur. Kue lumpur juga mempunyai aroma pandan vanili dengan hiasan kismis di atasnya.

2. Klanting

Jajanan khas Surabaya yang bisa dijadikan takjil berbuka puasa berikutnya adalah klanting. Melansir dari repository.dinamika.ac.id, makanan ini terbuat dari tepung tapioka. Klanting mempunyai rasa hambar tetapi dalam penyajiannya, makanan ini dihidangkan bersama parutan kelapa dan gula merah sehingga rasa klanting menjadi manis dan gurih. Panganan ini mempunyai tampilan unik karena warnanya yang beragam, seperti merah, kuning, dan hijau.

3. Kue Jokong

Melansir dari Jurnal E-Boga edisi 2013, kue jokong merupakan jajanan tradisional khas Surabaya yang bisa dijadikan menu takjil selanjutnya. Berbahan dasar tepung beras, tepung tapioka, gula, dan santan, kue jokong memiliki rasa manis dengan aroma pandan yang khas. Kue jokong memiliki warna hijau dari daun suji dan warna hitam dari daun klaras. Proses pembuatan kue jokong adalah dengan di kukus secara berlapis-lapis.

4. Cara bikang

Cara bikang merupakan kue tradisional dengan bahan baku utama tepung beras. Kue cara bikang memiliki bentuk yang unik, yakni bunga mereka dan diberi warna. Kue ini cocok dijadikan sebagai takjil berbuka puasa karena rasanya manis dengan teksur lembut dan berserat. Kue ini dibuat dengan cara dipanggang menggunakan cetakan khusus untuk kue cara bikang. (tem/Wina)