Romi Ingin Djan Faridz Angkat Kaki dari Kantor PPP

Jam : 01:57 | oleh -138 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Ketua Umum Partai Persatuan Perjuangan, Romahurmuziy meminta Djan Faridz segera angkat kaki dari kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro nomor 60, Menteng, Jakarta Pusat. Romi mengklaim memiliki surat-surat kepemilikan kantor.

Dijelaskan Romi, bangunan kantor DPP PPP itu merupakan hibah dari negara yang diberikan melalui Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono di era Orde Baru.

“Kami yang memiliki surat hibahnya dan barang milik negara tidak bisa diklaim kecuali berniat mengangkangi negara,” kata Romi di sela acara Musyawarah Kerja Nasional PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Kamis (20/7).

Djan Faridz dan pendukungnya, kata Romi, tidak bisa mengklaim bangunan DPP PPP .

Romi menegaskan, Djan dan pendukungnya harus meninggalkan kantor DPP PPP dan menyerahkan kepadanya.

“Kami tidak bisa menunggu terlalu lama, karena ibarat bus, dia harus segera berangkat karena sudah ada jadwalnya,” lanjut Romi.

Dia mempertanyakan kembali pernyataan Djan yang dulu ingin meninggalkan kantor DPP setelah ada ketetapan hukum bahwa kubu Romi menjadi pengurus resmi PPP.

“Nah sekarang proses hukum sudah inkracht, harus ditaati, harus dia ikuti. Jangan menjilat ludah sendiri,” ujar Romi.

Sekretaris Jenderal PPP kubu Romi, Arsul Sani juga mengatakan hal serupa.

Menurutnya, Djan tidak punya legalitas untuk menduduki kantor DPP karena tidak diakui oleh pemerintah sebagai pengurus resmi PPP.

“Setelah keluar putusan kasasi Nomor 601 itu maka Djan Farid cs tidak punya legalitas sama sekali karena dia tidak pernah mendapat SK Menkumham,” kata Arsul.

Arsul menyarankan, alangkah baiknya jika Djan dan para pendukungnya lekas meninggalkan kantor DPP PPP dan mengikuti ajakan islah yang pernah ditawarkan pihaknya.

Tak Pecat Djan

Romahurmuziy juga menyatakan tidak berencana memecat Djan dan pendukungnya dari kader partai jika mau melakukan rekonsiliasi untuk menyelesaikan perpecahan yang ada di tubuh partai berlambang Ka’bah itu.

“Bahwa partai ini perlu kebesaran dan rekonsiliasi,” kata Romi.

Menurut Romi, menyelesaikan masalah melalui musyawarah merupakan jalan terbaik, karena itu, dia mengatakan, bakal terus menempuh jalan tersebut demi kembali mengembalikan kekuatan PPP seperti semula.

Apabila Djan bersedia rujuk, Romi mengaku belum menyediakan jabatan yang bakal dipegang Djan.

Romi mengaku telah berkali-kali mengirim surat kepada Djan. Isi surat tersebut tidak lain yaitu ajakan untuk mengadakan islah.

Namun, lanjut Romi, Djan tidak pernah menggubris ajakan rujuknya dan membangun kembali PPP bersama-sama.

“Jawaban dulu. Ibarat salam belum dijawab walaikumsalam,” kata Romi. (cnni.c/inge)