PDIP Sindir Puisi Panglima TNI Salah Alamat

Jam : 20:55 | oleh -204 Dilihat

Jakarta, (ToeNTAS.Com),-  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyindir puisi berjudul “Tapi Bukan Kami yang Punya” yang dibacakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar, awal pekan ini.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Parreira menilai, jika maksud puisi yang dibacakan Panglima TNI ditujukan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo, maka hal tersebut salah alamat.

“Kalau Panglima bermaksud dengan puisi ini untuk kritik pemerintahan Jokowi, salah alamat. Jangan-jangan ibarat menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri,” kata Andreas saat dikonfirmasi, Jumat (26/5).

Menurut Andreas, kondisi sosial ekonomi Indonesia yang digambarkan Gatot melalui pembacaan puisi itu tidak serta merta terjadi akibat pemerintahan saat ini. Sebab, kondisi tersebut merupakan dampak dari pemerintahan rezim Orde Baru.

“Situasi ini lahir karena proses sejak orde baru. Justru pemerintah sekarang sedang mengembalikan ke rel Trisakti,” kata Andreas.

Konsep Trisakti yang diusung Jokowi untuk memperjuangkan kembali gagasan Proklamator RI Soekarno, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Sementara, puisi yang dibacakan Gatot bercerita tentang seseorang bernama Jaka yang melihat kekayaan alam di sekelilingnya. Namun, Jaka sadar bahwa kekayaan tersebut bukan miliknya atau saudara sebangsa.

Gatot sempat menjelaskan, puisi tersebut sebagai gambaran bahaya derasnya arus migrasi dewasa ini yang tak mengenal batas wilayah. Persaingan antarmanusia pun semakin ketat.

“Saya ingatkan bahwa sekarang ini yang paling berbahaya antara lain adalah migrasi. Itu bukan pengungsian, mereka yang dikatakan ini adalah kompetisi antar negara, sekarang sudah meningkat menjadi antarmanusia. Manusia tidak kenal batas, dia mencari tempat yang lebih menjanjikan,” kata Gatot di BPSDM Kemendagri, Rabu (24/5). (cnni.c/amar).