Bamsoet, Kurang Demokrasi Bila Pemilihan Ketum Golkar Secara Aklamasi

Jam : 14:20 | oleh -110 Dilihat

Jakarta,    ToeNTAS,Com, – Wakil Koordinator Bidang Pratama II Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut ada indikasi aklamasi dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Padahal, menurut Bamsoet, ketua umum harus lahir dari musyawarah nasional (munas) yang dilakukan secara demokratis.

“Ya kita melihat ada indikasi ke arah sana (aklamasi) menurut saya, seperti praktik yang terjadi sebelumnya. Ini nggak boleh di Golkar, tidak terbiasa itu ketua umum lahir dari rapat pleno atau aklamasi, tetapi lahir dari munas Golkar, biasanya panas tapi kemudian bersatu kembali,” ujar Bamsoet di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2019).

Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo

Bamsoet menyatakan indikasi dari aklamasi adalah menggalang dukungan sebanyak-banyaknya dan dibawa ke rapat pleno untuk dikatakan sebagai suara mayoritas. Namun, Ketua DPR ini bersyukur DPD-DPD yang mendukungnya berani untuk mencegah praktik aklamasi.

“Jadi saya bersyukur sekali mereka-mereka sangat berani untuk mencegah terjadinya mobilisasi dukungan untuk praktik aklamasi. Sehingga kalau klaim sana 400, sini 400, ya nggak bisa dikatakan itu sebagai dukungan penuh untuk mengarah ke aklamasi,” ujarnya.

“Jadi kita untuk mendorong terjadinya free fight, pemilihan secara langsung di arena munas secara tertutup. Sehingga mereka juga terjamin maksudnya tidak diancam Plt maupun pemecatan. Karena sudah ada korban, banyak,” imbuhnya.

Bamsoet hari ini juga akan kembali menerima dukungan dari DPD Aceh dan Sulawesi Selatan. Dia juga akan mendeklarasikan maju sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

“Pak Airlangga sudah 2-3 kali deklarasi, tapi nanti saya cukup sekali aja. Ya kita lihat lah, minggu-minggu mendatang,” tuturnya.

Andy R
Andy R

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Braja Survei  Indonesia  (BSI), Andy R kepada ToeNTAS. Com, Senin (8/7) di kawasan Cipete Jaksel  mengatakan, bahwa BSI adalah  sebuah lembaga survei yang didirikan oleh sekelompok mantan aktivis mahasiswa mencermati bahwa figur Bambang Soesatyo (Bamsoet) merupakan sosok yang tepat untuk mengisi posisi ketua umum Golkar untuk periode yang akan datang, setelah melalui beberapa kajian dan analisis yang dilakukan.

Menurut Andy R, Bamsoet memiliki beberapa faktor dominan positif yang dapat membawa perubahan lebih baik untuk partai berlambang pohon beringin tersebut, sebagai salah seorang senior partai dan sekaligus pimpinan legislatif Bamsoet diyakini akan lebih mampu mengelola partai sekaligus mengawal roda pemerintahan yang akan datang karena posisinya diluar elit pemerintahan namun menjadi salah satu koalisi pemerintah yang cukup loyal.

Andy menambahkan track record Bamsoet dalam kepartaian maupun organisasi cukup menjadi sebuah pertimbangan, Bamsoet itu seorang figur organisatoris tulen pungkas Andy R yang juga seorang mantan fungsionaris Bidang Hankamnas Pemuda Pancasila dan sekwil Forum Pemuda Nasional (FOPNAS) DPD DKI Jakarta tersebut.

Penilaian ini melalui analisis kami sebagai lembaga survei independen, jadi jangan menilai secara subjektif karena saya sebagai sesama kader/anggota Pemuda Pancasila, tapi ini lebih kepada penilaian analisi murni kita sebagai lembaga survei pungkas Andy diujung wawancara. (det.c/kris/dul).-