Nikmah Woke, Promosikan Lokasi Wisata Wonosobo Lewat Lagu

Jam : 16:57 | oleh -190 Dilihat

SEMARANG, ToeNTAS.com – Kendati kini Nikmah Woke sudah malang melintang di dunia tarik suara, utamanya jenis musik campursari dan koplo, tetapi tidak pernah melupakan asal-usulnya, sebagai orang asli Wonosobo. Dengan demikian dia bersama cruw musiknya, tidak lupa juga menciptakan lagu-lagu yang bertemakan beberapa lokasi wisata andalan Wonosoba.

Diantaranya lagu yang berjudul Telaga Warno, Telaga Menjer, Bukit Seroja yang semua ini menggabarkan betapa menakjubkannya Ciptaan Tuhan, dengan beragai  potensial dan keindahan alam yang berada di daerah Wonosobo. Sehingga sebagai penyanyi yang kini mulai merangkak naik daun, tetap saja mencoba mempromosikan daerah asalnya.

Perjuangan Nikmah Woke berkiprah di dunia Master of Ceremony (MC) dan tarik suara cukup panjang. Dan tentu suka dan duka juga dialaminya. Bahkan kendala yang cukup berat dirasakan, karena tidak mendapatkan ‘restu’ dari orang tuanya. Untuk mengalihkan keinginannya mengembangkan bakatnya, maka Nikmah Woke berusaha meniti karier dalam profesi lain, yakni bekerja kantoran.

Nikmah Woke, siap promosikan tempat wisata Wonosobo lewat lagu.
Nikmah Woke, siap promosikan tempat wisata Wonosobo lewat lagu.

Nah, baru sekarang dia benar-benar mewujudkan keinginannya tersebut. Nikmah Woke  memilih jenis musik campursari dan koplo itu dengan alasan, karena memang itu nampaknya jenis suara yang pas untuk dirinya. Hal ini juga di dapat dari kawan-kawan pemusik maupun penggemarnya. Ungkapan itu diutarakan Nikmah Woke, pada Minggu (22/12) di Semarang. “ Padahal, orang tuanya dulu juga penyanyi dan pemusik, tapi entah kenapa kok anak-anaknya tidak dibolehkan untuk meneruskan bakat tersebut” akunya

Memang selama menempuh pendidikan tidak pernah muncul diberbagai pertunjukkan musik. Baru setelah dirinya, mulai bekerja di Semarang, sesekali di panggung hiburan atau perayaan tertentu, Nikmah Woke di tunjuk sebagai MC yang kadang untuk menghidupkan suasana di selingi dengan menunjukan suara emasnya dalam lagu. “Peluang ini untuk mengembangkan bakat yang selama ini terpendam, maka tawaran demi tawaran hamper tidak pernah kami tolak” paparnya

Tidak lama kemudian, talenta ini mulai diminati dari berbagai kalangan, meski awalnya kabar kepiawiannya dalam bernyanyi tersebut hanya berlangsung dari mulut ke mulut, tetapi pada tahun 2000 an, talenta MC dan menyanyi ini, terus berkembang dan laris manis, sehingga dia sampai kebanjiran job dan terpaksa ada beberapa yang harus di tolak. “Waktu itu, sesekali karena  kelelahan , saya tertidur dengan posisi tengkurap dengan masih mengenakan sanggul, ketika menunggu giliran tampil” akunya

Alhasil, Nikmah Woke mampu memiliki alat-alat musik lengkap sebagai sarana untuk latihan mengiringi ketika dia bernyanyi. Bahkan akhirnya Nikmah Woke bersama dengan kawan-kawan pemusiknya, ketika dia menyanyi membentuk kelompok sendiri. Dari sanalah, Nikmah Woke membuat videoklip, bahkan kini ada beberapa yang sudah ditayangkan melalui Youtobe. “Kami telah menciptakan 15 lagu, yang kini masih dalam proses” katanya

Lagu yang bertemakan lokasi wisata Wonosobo itu berirama rancak, sehingga sangat menarik bagi pendengarnya dan mudah dicerna makna di dalamnya, bahkan tidak sulit untuk ditiruankan. Dengan lagu-lagu ini, Nikmah Woke berharap agar pihak Pemkab Wonosobo bisa menangkap peluang ini, utamanya bagi Dinas Pariwisata. “Kami siap membuat lagu yang berisi cerita tentang keindahan lokasi wisata Wonosobo yang lain. Untuk itu kini kami lagi melakukan lobby dengan Pemkab Wonosobo“ harapnya. (her)