Masuk Tol Tak Perlu Berhenti dan Tap Kartu Lagi, Kalau Ada yang Terobos Enggak Bayar Gimana?

Jam : 19:32 | oleh -143 Dilihat
foto jalan tol
foto jalan tol

Jakarta, ToeNTAS.com,- Sistem transaksi tol tanpa berhenti ditargetkan mulai diterapkan di Indonesia pada tahun depan, khususnya di Jawa dan Bali. Selanjutnya pada 2023 diharapkan semua jalan tol di Indonesia sudah menerapkan sistem pembayaran tanpa setop itu.

Sistem bayar tol tanpa setop itu disebut sebagai multi lane free flow (MLFF). Perusahaan asal Hungaria, Roatex Ltd ditetapkan sebagai pemenang tender sistem transaksi tol tanpa setop.

Menurut Emil Iskandar, Chief Business Development PT Roatex Indonesia Toll System, dengan menerapkan MLFF, ke depannya tidak akan ada lagi gerbang tol yang menimbulkan kemacetan.

“Secara proses nanti tidak akan ada barier lagi di depan, tidak akan ada gerbang, jadi boleh dikatakan mindset para pengguna itu kita akan pakai virtual barrier,” kata Emil di acara Promoting Intelligent Toll Road System in Indonesia, Kamis (29/7/2021).

Tanpa ada gerbang tol ada kekhawatiran mobil yang coba-coba nggak bayar tol. Meski begitu, Emil mengatakan pihaknya telah mempersiapkan segala hal.

“Ketika kita membuka semua barrier yang ada di akses pintu masuk jalan tol, ini pasti kita harus membuat proses penegakan hukum juga sangat kuat. Karena tidak menutup kemungkinan ada pengguna yang coba-coba atau nakal untuk mencoba sistem kita itu. Tapi kita sudah siapkan mekanismenya, ada dua mekanisme untuk enforcement,” ucap Emil.

Lebih lanjut Emil menjelaskan, mekanisme pertama adalah menggunakan gantry. Di dalam gantry ada modul-modul untuk pengawasan, ada juga kamera yang akan meng-capture semua kendaraan atau data kendaraan yang melintas di jalan tol.

Sementara mekanisme kedua adalah menggunakan mobile control unit. Nantinya akan ada tim patroli. “Dengan mobile control unit, secara fungsi melakukan fungsi yang sama seperti apa yang dilakukan oleh fixed gantry, dan mereka akan meng-captrue data dari seluruh kendaran,” kata Emil

“Seluruh kendaraan itu akan masuk ke kita, baik data pengguna yang sudah terdaftar ataupun data pengguna yang belum mendaftar. Jadi ada kemungkinan pengguna yang belum mendaftar di aplikasi MLFF itu masuk melintas ruas jalan MLFF. Tapi semua akan kita capture dalam fungsi enforcement. Kemudian data itu kita kirim, masuk ke data processing yang selanjutnya data tersebut akan kita kirim ke data kepolisian untuk penegakan hukumnya,” jelasnya. (Wina/det.c)