Lara Hati Ibu Sambut Jenazah Anaknya yang Merantau Demi Keluarga-Dibunuh KKB

Jam : 18:57 | oleh -246 Dilihat
Foto: Saleno Lolo, tukang ojek korban kekejian KKB Papua tiba di rumah duka di Toraja Utara
Foto: Saleno Lolo, tukang ojek korban kekejian KKB Papua tiba di rumah duka di Toraja Utara

Toraja Utara, ToeNTAS.com,-  Tangis histeris perempuan bernama Lince seketika pecah saat jenazah putranya Saleno Lolo (25) tiba di rumah duka di Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Saleno yang merantau ke Papua demi keluarga itu justru pulang tinggal jenazah karena dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua.

Jenazah Saleno Lolo tiba di rumah duka di Dusun Balambang, Desa Bangunlipu, Kecamatan Balusu, Toraja Utara. Lince dan sejumlah keluarga korban menangis histeris meratapi kenyataan pahit itu.

Bahkan Lince sempat pingsan. Kakak korban dan sejumlah keluarga juga sempat pingsan saat melihat jenazah korban.

Saat tersadar, ibu korban kembali meratapi kepergian anaknya yang malang. Dia sulit menerima kematian tragis putranya.

“Kenapa jadi begini Nak. Saleno kenapa pergi begini,” kata Lince, ibu korban yang menangis histeris.

Keluarga Minta KKB Pelaku Penembakan Maut Ditangkap
Ayah korban, Apten Lolo juga tak berhenti mengeluarkan air mata. Dia tak menyangka anak ketujuhnya itu diperlakukan keji oleh KKB di perantauan. Apten yang geram lantas meminta pemerintah menangkap pelaku.

“Pokoknya pemerintah harus cari pelakunya. Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Kalau di Toraja terjadi begitu mungkin lain yang terjadi,” ucap Apten sambil emosi.

Untuk diketahui, Saleno memang menjadi kebanggaan keluarga. Saat usianya masuk 23 tahun, pemuda itu sudah rela mengadu nasib ke Papua dan membantu perekonomian keluarga.

Di perantauan sana, korban cekatan dalam mencari rezeki. Saleno bekerja sebagai buruh bangunan lepas dan menjadi tukang ojek jika sedang tidak ada proyek.

Saleno memilih untuk menjadi tukang ojek karena bertekad menghidupi dirinya dan keluarganya di Toraja Utara.

Kembali ke Apten, dia tak lupa mengapresiasi pemerintah setempat karena bersedia memulangkan jenazah putranya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Puncak Jaya, dan pengurus Ikatan Keluarga Toraja (IKT) yang ada di sana, serta semua pihak yang terlibat dalam pemulangan jenazah anak saya,” tandas Apten Lolo dengan mata yang masih berkaca-kaca.

Sebelumnya, korban Saleno Lolos dan seorang warga Sulsel lainnya, Sauka Dg Paewa ditembak KKB saat baru saja mengantar penumpang di Kampung Lumbuk Distrik Tinggi Nambut, Selasa (12/4) sekitar pukul 10.00 WIT. Akibatnya Saleno Lolo menderita luka tembak pada bagian rusuk sebelah kanan.

Kemudian untuk korban Sauka Dg Paewa yang saat ini kritis menderita luka tembak di kepala. Korban hingga kini masih dirawat di RS. (det/Wanda)