Depok Darurat Sampah, Ridwan Kamil: Solusinya TPPAS Lulut Nambo

Jam : 16:32 | oleh -178 Dilihat
ilustrasi sampah menumpuk
ilustrasi sampah menumpuk

Depok, ToeNTAS.com,- Permasalahan sampah di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), tak kunjung usai. Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) mengungkapkan solusi mengenai hal tersebut.

“Depok itu solusinya di Lulut Nambo. Nanti proses intrimnya, intrim itu artinya sampah yang non-proyek yang di recycle itu, akan dibicarakan lebih mendalam sebagai temporary solusi,” kata RK kepada wartawan di Sawangan, Depok, Selasa (20/6/2023).

RK menyebut sampah di Kota Depok akan pindah 100 persen ke Lulut Nambo untuk dijadikan proyek ramah lingkungan.

“Nanti ujungnya Depok full 100 persen ke Lulut Nambo untuk dijadikan proyek ramah lingkungan,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) belum bisa memastikan pengoperasian Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo di Kabupaten Bogor tahun ini secara menyeluruh. DLH Jabar berupaya dapat segera TPPAS Lulut Nambo dioperasikan.

“Yang jelas kami sedang mencari investor karena yang beberapa sebelumnya wanprestasi. Saya harus menunggu progres masuknya investor,” kata Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas, dikutip wartawan, Kamis (4/5).

Meski begitu, Prima mengatakan tetap mengusahakan TPPAS Lulut Nambo segera dioperasikan karena ada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 60 miliar dari dana APBD Provinsi Jawa Barat di mana dana tersebut untuk pembangunan konstruksi TPPAS Lulut Nambo.

“PMDN Rp 60 miliar itu hanya untuk konstruksi dengan kapasitas 50 ton per hari, untuk keberlanjutan kita sedang mencari investor,” ungkapnya.

Ia menambahkan jumlah wilayah yang membuang sampah ke TPPAS Lulut Nambo ada empat wilayah, yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan.

“(Ada empat wilayah) untuk kapasitas operasi bisa menampung 1.800-2.300 ton per hari,” tuturnya.

Prima menuturkan luas lahan TPPAS Lulut Nambo sebesar 55 hektare (ha). Rencananya, hasil pengolahan sampah di TPPAS adalah Refuse Derived Fuel (RDF) dan pengomposan.

“Model kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) TPPAS Lulut Nambo yaitu sistem Build Operate Transfer (BOT) dengan jangka waktu kerja sama selama 25 tahun,” ucapnya. (d.c/Indra)