Siswi SMAN di Kota Malang Gantung Diri Diduga gegara Asmara

Jam : 08:42 | oleh -163 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Malang, ToeNTAS.com,- Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang siswi salah satu SMA Negeri di Kota Malang berinisial NAD (16) nekat menghabisi nyawanya dengan gantung diri. Diduga, penyebab kematian siswi itu dipicu masalah asmara.

“Sepertinya ada masalah sama pacarnya. Kalau yang saya dengar, sebelum kejadian korban sempet di-video call sama pacarnya. Dua kali nggak diangkat,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Kamis (14/9/2023).

Kemudian, korban yang saat itu berada di lantai satu naik ke kamarnya di lantai dua. Saat itu, korban diketahui keluarga memang dalam keadaan sakit.

“Katanya video call ketiga itu korban naik ke atas kamarnya. Agak lama tiba-tiba kakak pacarnya telepon ke ibu korban dan disuruh lihat anaknya. Saat dilihat sudah dalam keadaan gantung diri pakai tali pramuka,” terangnya.

“HP-nya itu dalam kondisi menghadap ke korban saat ditemukan. Bakso yang dimakan saja belum habis masih ada di kamar,” sambungnya

Terpisah, Kapolsek Kedungkandang Kompol Agus Siswo Hariyadi mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun petugas setelah datang ke lokasi, pada Rabu (13/9/2023) sekitar pukul 21.30 WIB korban naik ke kamarnya di lantai dua.

“Jadi dia ambil air minum lalu naik ke kamarnya. Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, ibu korban ditelepon oleh kakak dari pacar korban disuruh melihat NAD. Saat ibu korban ke atas, korban sudah dalam keadaan meninggal,” ungkapnya.

Warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang itu ditemukan meninggal dunia di kamarnya lantai 2. Leher korban terikat tali putih yang biasa dipakai untuk kegiatan pramuka.

“Setelah korban ditemukan meninggal dunia. Keluarga bersama warga sekitar menurunkan jenazah korban dan dibawa menuju klinik Hasta Medika Lesanpuro,” kata Agus.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti. Namun, keluarga telah ikhlas dan polisi tak melanjutkan penyelidikan. Keluarga menandatangani surat pernyataan yang juga diketahui perangkat desa setempat.

“Sehubungan dengan kejadian tersebut orang tua korban beserta keluarga memilih ikhlas dan tidak menghendaki dilakukan visum et repertum dan tidak menuntut secara hukum,” tandasnya. (d.c/Edric)