Pelonggaran PSBB di Indonesia Belum Waktunya Diterapkan, Ini Penjelasan IDI

Jam : 06:48 | oleh -177 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menilai keputusan pemerintah terkait pelonggaran PSBB hingga memperbolehkan warga usia 45 tahun beraktivitas belum waktunya diterapkan. IDI menilai kasus Corona di Indonesia belum seluruhnya terlihat.

Bellashoesjkt sepatu fashionable dan terlaris di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok

“Jadi kan semua negara suatu saat akan melonggarkan PSBB atau lockdown, cuma kapan, yang paling baik sebetulnya peaknya puncak pandemi ini telah terlewati,” kata Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan COVID-19 IDI Zubairi Djoerban, saat dihubungi, Selasa (12/5/2020).

Zubairi menyebut puncak pandemi terlewati ketika jumlah terinfeksi baru semakin menyusut dan jumlah meninggal turun drastis. Namun di Indonesia, jumlah tersebut belum terlihat.

“Indonesia masalahnya berhadapan dengan penyakit yang baru kelihatan seperti gunung es yang di bawah masih banyak yang belum kelihatan, yang terlihat baru sebagian kecil yang sebetulnya sudah punya banyak kita,” ucapnya.

Lebih jauh, Zubairi menyinggung PSBB belum optimal dilaksanakan di Indonesia. Jika ingin PSBB dibuka, maka menurutnya harus ada kedisiplinan diri dari masyarakat membatasi diri sendiri.

“Iya belum waktunya, contoh PSBB kemarin belum optimal, kurang disiplin, artinya menurut saya kalau mau dilanjut mulai pelan-pelan buka harus disiplinkan masyarakat dengan peraturan tegas dan diawasi,” ujar Zubairi.

Kemudian Zubairi juga menanggapi terkait beberapa wacana pelonggaran PSBB yang akhir-akhir ini keluar. Menurutnya wacana tersebut tidak terlepas dari faktor ekonomi yang hendak dikejar oleh pemerintah.

“Presiden sampaikan PSBB harus ketat dan efektif, jadi bagaimana ketat dan efektif dengan masalah tadi mengenai transportasi Menhub ada pikiran ekonomi dihidupkan kembali, dan sekarang warga di bawah 45 tahun diberi kesempatan kerja lagi, itu memang tidak mudah namun tidak boleh buru buru, dari sisi medis sebetulnya belum waktunya,” ungkapnya. (det.c/r)