Kata Pakar soal Pelukan & Belaian Sayang Ardi Saat Nia Nangis Minta Maaf

Jam : 11:15 | oleh -107 Dilihat
NH dipeluk AB saat membacakan permohonan maaf di Polres Jakpus
NH dipeluk AB saat membacakan permohonan maaf di Polres Jakpus

Jakarta, ToeNTAS.com,- Nia Ramadhani dan Ardiansyah Bakrie akhirnya ditampilkan ke publik saat pihak kepolisian memberikan rilis soal kasus narkoba yang menjerat keduanya.

Dilansir dari insertlive.com, Sambil bergetar memegang secarik kertas, Nia yang mengenakan topi bucket hat serta masker membacakan permintaan maafnya di publik.

“Sore hari ini mohon ijinkan saya, dengan segala kerendahan hati untuk mengucapkan permintaan maaf kepada pihak, orang-orang yang mengasihi saya, seluruh pihak yang sudah menaruh kepercayaannya kepada saya,” ujar Nia.

“Saya Nia Ramadhani Bakrie, mengakui apa yang saya lakukan tidak menjadi contoh perbuatan yang terpuji. Sebagai manusia saya sadar harusnya beri contoh yang baik bagi anak-anak dan orang sekitar,” sambungnya.

Suara berat Nia mulai terdengar ketika ia menyebutkan soal ketiga anaknya yang membuat Ardiansyah Bakrie suaminya yang berdiri di samping Nia langsung membelainya seolah memberikan support pada Nia.

“Saya berharap saya dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya, terutama yang saya kasihi orang tua dan seluruh keluarga besar terutama anak-anak saya, dan terutama buat saya pengampunan dari Allah. Saya akan bersikap kooperatif dan terima kasih atas semua doa,” tutup Nia.

Melihat dekapan hangat Ardiansyah Bakrie, Joice Manurung seorang psikolog pun memberikan tanggapannya.

Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk dukungan suami pada sang istri.

“Posisi NR membaca dengan AB awalnya agak berjauhan dan ketika NR mengalami desakan, AB langsung mendekat, menyentuh fisik berupaya untuk meredakan rasa emosional NR yang cukup lama sampai pembacaan maafnya agak tersendat,” kata Joice Manurung ditemui wartawan, Sabtu (10/7).

“Postur AB yang mengarah ke NR, supportnya disertai perhatian menandakan adanya kecenderungan mengalami perasaan yang sama. Dalam hal ini keberadaan AB memberikan kekuatan pada NR, terlihat NR punya support dan tergambarkan dia mampu membaca kata maafnya hingga akhir,” sambungnya.

Joice menyimpulkan bahwa permintaan maaf Nia di publik secara umum menandakan adanya rasa bersalah ataupun tuntutan prosedur pihak kepolisian.

Namun, ia membaca adanya rasa beban berat yang muncul dan dominan karena rasa bersalah dari pembacaan maaf Nia di publik.

“Yang terbaca secara umum ada rasa beban berat yang muncul dan dominan diperkirakan karena rasa bersalah disertai rasa malu dan takut dan cemas. Jadi tergambarkan desakan tangis, helaan napas dan jeda yang cukup lama di pembacaan tersebut,” pungkas Joice Manurung. (Mega)