Malang Nasib Aulia Rafiqi: Disetrum Begal hingga Pulang Jalan Kaki

Jam : 05:57 | oleh -171 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta – Aulia Rafiqi (23) dibegal komplotan di Banjir Kanal Timur (BKT), Pondok Kopi, Jakarta Timur. Pemuda asal Bogor itu disetrum dan dianiaya para pelaku.

Para pelaku merampas handphone, sejumlah uang hingga motor milik Aulia Rafiqi. Aulia terpaksa pulang dengan mencari tumpangan hingga jalan kaki.

Para pelaku sempat berusaha memeras saudara korban dengan menuduh korban sebagai pelaku narkoba.

Berikut rangkuman wartawan terkait kasus tersebut:

Korban Dipepet 5 Pelaku
Pada Rabu (6/10) dini hari, Aulia melintas di lokasi tersebut. Dia baru dari rumah saudaranya di Tanjung Priok, Jakarta Utara dan hendak pulang menuju Bekasi.

“Saya belum hafal daerah ya, soalnya kan saya domisili Bogor, jadi saya masih gunain Goggle Maps. Nah jadi saya bawa kendaraan pelan-pelan terusnya di BKT saya diapit sama motor,” kata Aulia Rafiqi kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Setiba di lokasi, Aulia Rafiqi dipepet oleh 5 pelaku yang berboncengan 3 motor. Para pelaku memaksa Rafiqi untuk menepikan motornya.

“Sampai di TKP itu dia dipepet ‘minggir lu…minggir lu kalau mau selamat lu’ kemudian dia berusaha ngebut, akhirnya ditendang dan dipukul,” kata Erwin Tambunan, paman korban

Dituduh sebagai Pelaku Narkoba
Salah satu pelaku sempat menodong dengan celurit. Korban kemudian dibawa berkeliling motor, duduk diapit dua pelaku.

“Di satu tempat yang agak sepi, dia diturunkan, kemudian diinterogasi oleh mereka. Kemudian ditanya, kamu ada saudara nggak?” ucap Erwin.

Dalam kondisi ketakutan, Rafiqi kemudian memberikan nomor telepon saudaranya yang berada di Tanjung Priok. Kepada saudara korban, pelaku mengaku sebagai anggota polisi yang menangkap Rafiqi atas kasus narkoba.

“Nah dia telepon lah salah satu keponakan saya. ‘Ini saudara kamu ditangkap karena narkoba, tolong siapin uang Rp 5 juta kalau nggak ini perkara akan berlanjut’,” jelasnya.

Karena gagal mendapatkan uang Rp 5 juta, para pelaku kemudian merampas 2 unit HP milik korban. Pelaku juga memaksa korban mentransfer sejumlah uang Rp 1,5 juta melalui m-Banking.

“Sama satu motor Honda Vario, tadi diperkirakan oleh polisi sih Rp 10 juta,” katanya.

Korban Disetrum dan Dianiaya
Erwin menambahkan, para pelaku juga menyetrum korban beberapa kali. Korban juga dipukuli oleh para pelaku.

“Ada mungkin lima kali disetrum sama pelaku sampai nangis-nangis,” katanya.

Pulang Nebeng Warga hingga Jalan Kaki
Uang habis, kendaraan pun tak ada. Di pagi buta itu, Rafiqi melanjutkan perjalanan pulang ke rumah saudaranya di Bekasi dengan menebeng kendaraan warga yang melintas.

“Saya kan nggak ada kendaraan, nebeng-nebeng orang, terus nyambung-nyambung minta tolong aja,” ujar Aulia.

Pemuda yang bekerja sebagai sales marketing kartu kredit ini hanya mendapatkan tebengan sampai Jl Raya Narogong, Bekasi. Dari situ, dia melanjutkan perjalanan ke rumah kakaknya dengan berjalan kaki.

“(Pulang) nebeng-nebeng sama jalan kaki sih dari Jl Raya Narogong ke daerah Mustika Jaya udah jalan kaki, udah susah dapet tebengan,” katanya.

Aulia tidak mencoba meminta tolong diantar oleh ojek online. Dia khawatir setiba di rumah dia tidak bisa membayar ojek online.

“Soalnya kan kakak saya belum tahu kejadiannya, nah dia suka berangkat jam 05.30 WIB sampai jam 05.00 WIB, jadi takutnya saya sampai ke rumah nggak keburu juga nggak ketemu (jadinya) nggak bayar juga nggak enak,” jelasnya.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur. Polisi kini menyelidiki para pelaku.