KRLmania Minta PT KCI Tinjau Kembali Penerapan Rute Baru KRL

Jam : 17:51 | oleh -291 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Komunitas KRLmania mendorong KAI Commuter meninjau kembali perubahan perjalanan KRL di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akibat switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai. Rute baru dinilai mempersulit pergerakan pengguna KRL.

“Perubahan ini akan mengganggu pergerakan pelaju yang terbiasa menggunakan KRL sebagai moda transportasi sehari-hari. Sebagai contoh pengguna lintas Bogor saat ini akan berhenti di jalur layang di lantai 3 Manggarai (peron 11, 12, dan 13) yang tadinya bisa langsung menuju Angke akan harus transit ke jalur lintas Bekasi di lantai 1,” kata Koordinator KRLmania Nurcahyo dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).

“Atau sebaliknya pengguna jalur Bekasi akan harus pindah ke lantai 3 dari lantai 1 apabila ingin berpindah jalur lintasan,” sambungnya.

Nurcahyo mengatakan penambahan transit bukan merupakan konsep yang ideal dalam transportasi umum. Seharusnya yang diterapkan ialah pengurangan transit.

“Selain itu, konsep ideal dalam transportasi publik adalah mengurangi transit, bukan menambah transit penumpang seperti yang terjadi pada SO5 ini,” jelasnya.

Menurut Nurcahyo, perubahan rute KRL dinilai tidak optimal, walaupun Stasiun Manggarai sudah dilengkapi fasilitas berupa lift dan eskalator. Dia mengatakan fasilitas tersebut sering juga tidak beroperasi.

“Potensi terjadi bottlenecking sangat mungkin terjadi mengingat meskipun Stasiun Manggarai sudah dilengkapi dengan fasilitas lift dan eskalator, kedua fasilitas tersebut sering ditemukan tidak beroperasi. Ditambah perihal beroperasi atau tidak, kedua fasilitas tersebut belum menjadi bagian dari standar pelayanan minimum yang disusun pada SPM 2019,” jelasnya.

Kemudian, tangga manual yang ada di Stasiun Manggarai dinilai cukup curam dan sulit ditempuh bagi lansia, orang sakit, dan anak-anak. Akibatnya, sering terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai.

“Sementara di sisi lain letak platform cukup tinggi dan tangga yang ada cukup curam sehingga sangat berat untuk ditempuh manula, orang sakit, dan anak anak. Bilamana rusak, hal ini akan mengakibatkan menurunnya kapasitas transit Stasiun Manggarai dan berakibat penumpukan penumpang,” ujar Nurcahyo.

Lebih lanjut, Nurcahyo berharap jadwal lintas KRL arah Bogor dan Bekasi dapat disesuaikan. Hal itu, jelas Nurcahyo, agar transit dapat berjalan lancar mengingat pengguna KRL arah Bogor dinilai cukup banyak.

“Selain itu, jadwal lintas Bogor dan Bekasi perlu disesuaikan jadwalnya agar transit dapat berjalan dengan lancar yang dibantu dengan feeder mengingat lintas Bogor memiliki okupansi terbanyak, yaitu mencapai 60 persen dari jumlah pengguna KRL yang sebelumnya sudah terbagi dengan baik antara jalur Jakarta Kota dan jalur loop ke Jatinegara via Angke,” imbuhnya. (det/Prayudi)