Detik-detik Mahasiswa UI Terlindas Mobil Purnawirawan Polisi Versi Reka Ulang

Jam : 14:05 | oleh -145 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Rekonstruksi kecelakaan yang melibatkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syahputra, dengan purnawirawan polisi, AKBP (Purn) Eko Setio Budi Wahono, digelar di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Detik-detik Hasya tertabrak hingga tewas direka ulang dalam rekonstruksi ini.

“Ada 9 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini,” kata petugas di lokasi, Kamis (2/2/2023).

Petugas membacakan rangkaian adegan dalam rekonstruksi tersebut. Adegan dibuka dengan memperlihatkan kendaraan Pajero milik Eko Setia BW melintas di TKP. Sesampai di sana, Hasya terjatuh saat menghindari kendaraan di depannya yang secara mendadak belok.

Dalam adegan berikutnya, diperlihatkan Hasya tergelincir dan memasuki ruas jalan lainnya berujung tertabrak dan terlindas kendaraannya hingga tewas. Setelah bertabrakan, terlihat Hasya tergeletak tak bergerak di belakang mobil Eko.

“Ke arah sini, pengendara motor terlindas,” ujar salah seorang petugas di TKP.

Eko Tak Bawa Hasya ke RS
Saat itu posisi Hasya telentang di dekat motornya. Eko keluar dari mobil dan menggotong korban ke pinggir jalan dibantu warga lainnya.

“Pengemudi bersama beberapa masyarakat mengangkat korban ke pinggir jalan. Adegan ke delapan, pengemudi Eko meletakkan korban,” lanjutnya.

Dalam rekonstruksi ini tidak terlihat adanya upaya Eko menolong korban membawa ke rumah sakit. Namun, disebutkan Eko menghubungi ambulans yang kemudian datang setelah 30 menit kemudian.

“Adegan ke-9, pengemudi dan beberapa warga, terutama pengemudi menelpon ambulans. Kemudian 30 menit kemudian ambulans datang,” tuturnya.

Kronologi Versi Polisi
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (6/10/2022), sekitar pukul 21.30 WIB, di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Saat kejadian cuaca dalam kondisi hujan dan jalan licin.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dalam jumpa pers beberapa waktu lalu, mengatakan saat itu korban Hasya tengah melaju dari arah selatan menuju utara dengan kecepatan 60 km/jam. Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan temannya korban, menjelaskan bahwa ada sebuah kendaraan yang tiba-tiba berbelok.

Saat itu korban Hasya menghindari hal tersebut dengan menghentikan kendaraannya secara mendadak. Akibatnya, korban tergelincir dan memasuki ruas jalan lainnya.

“Jadi temannya dia sendiri menerangkan, bahwa pada saat itu tiba-tiba ada kendaraan di depannya (korban) mau belok ke kanan sehingga si korban melakukan pengereman mendadak,” kata Latif dalam jumpa pers, Jumat (27/1/2023).

Dari arah berlawanan, datang mobil Pajero dikemudikan ESBW yang disebut melaju dengan kecepatan 30 km/jam. ESBW tak bisa menghindari kecelakaan hingga mengakibatkan Hasya tertabrak.

“Nah, Pak Eko dalam waktu ini sudah tidak bisa menghindari karena sudah dekat. Jadi memang bukan terbentur dengan kendaraan Pajero, tapi jatuh ke kanan diterima oleh Pajero, sehingga terjadilah kecelakaan,” tutur Latif. (d.c/Yuna)