BOR Isolasi RS COVID-19 di Jakarta Terus Turun Jadi 7 Persen

Jam : 06:52 | oleh -85 Dilihat
foto ilustrasi
foto ilustrasi

Jakarta – Pemprov DKI Jakarta melaporkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di 140 rumah sakit rujukan COVID-19 DKI Jakarta. Saat ini, BOR isolasi di RS COVID-19 turun ke angka 7 persen.

“Tempat tidur turun lagi jadi 7 persen. Rinciannya, dari 5.562 tempat tidur, terpakai 416,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/10/2021).

Riza mengatakan keterpakaian tempat tidur ICU COVID-19 kini 19 persen dengan rincian hanya 170 yang terisi dari total 949 tempat tidur yang disiapkan.

“ICU turun jadi 19 persen,” jelasnya.

Politikus Gerindra itu juga bersyukur sejak kemarin Pemprov DKI Jakarta tidak melaporkan kasus kematian akibat COVID-19. Dia berharap kasus COVID-19 di Ibu Kota semakin melandai.

“Alhamdulillah sebagaimana disampaikan Gubernur kemarin, itu tidak ada yang meninggal di hari yang sama, mudah-mudahan hari-hari berikutnya tidak ada lagi korban COVID,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan kabar baik tentang penanganan COVID-19 di Jakarta. Anies melaporkan, dalam 24 jam terakhir, tak ada permintaan pelayanan pemakaman COVID-19 di Jakarta.

Hal itu disampaikan Anies lewat akun Instagram @aniesbaswedan seperti dilihat detikcom, Kamis (7/10/2021). Anies mengatakan tak adanya kematian akibat COVID-19 hari ini merupakan hal yang patut disyukuri.

“Sebuah hari yang patut disyukuri! Dalam 24 jam terakhir terdapat 0 permintaan pelayanan pemakaman protap COVID-19 di DKI Jakarta (data Distamhut DKI sejak jam 18.00 kemarin sampai 18.00 hari ini). Alhamdulillah!” tulis Anies.

“Nol kematian di hari ini sama sekali bukan perayaan, karena pandemi jelas belum selesai. Ini adalah pengingat bahwa, atas ijin Allah SWT dan atas ikhtiar kita semua, sebuah hari tanpa kematian COVID-19 adalah mungkin untuk dicapai,” sambung Anies.

Anies mengajak masyarakat tak lengah menerapkan protokol kesehatan. Dia berharap akan lebih banyak lagi tanpa kematian COVID-19. (Reza/det.c)