Di Balik Mesranya Jokowi-Prabowo Usai Heboh Proposal Rusia-Ukraina

Jam : 15:12 | oleh -99 Dilihat
Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersenyum bersama di Malaysia
Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersenyum bersama di Malaysia

Jakarta, ToeNTAS.com,- Kemesraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terlihat saat kunjungan kerja ke Malaysia. Kemesraan keduanya terlihat usai polemik proposal perdamaian perang Rusia dan Ukraina.

Saat tiba di Kuala Lumpur, Presiden Jokowi tertangkap kamera tertawa lepas bersama Prabowo Subianto. Momen ini dibagikan Juru bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak di Instagramnya, @dahnil_anzar_simanjuntak.

“Tertawa lepas Presiden Jokowi and Menhan Prabowo saat tiba di Kuala Lumpur, Rabu 7 Juni 2023, pukul 17.15 LT,” tulis Dahnil di postingannya, Rabu (7/6).

“Dengar pelan-pelan yuk Pak Menhan @prabowo berbincang apa dengan Pak Presiden @jokowi,” imbuhnya.

Terlihat Menko Polhukam Mahfud Md dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Keduanya tampak mengenakan batik. Berbeda dengan Jokowi dan Prabowo yang mengenakan jas hitam dengan kemeja putih.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan soal pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto di Kuala Lumpur. Bey mengatakan Prabowo merupakan salah satu menteri yang ditugaskan untuk mendampingi Jokowi bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim.

“Menhan Prabowo menjadi bagian dari menteri-menteri lain (delegasi) yang mendampingi Presiden bertemu PM Malaysia,” kata Bey kepada wartawan, Kamis (8/6).

Karena itu, kata Bey, Prabowo juga ikut menyambut kedatangan Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di lobby hotel di Malaysia.

“Tadi sore Pak Menhan menyambut kedatangan Bapak Presiden dan Ibu Iriana di lobby hotel,” ujarnya.

Bey menuturkan Jokowi dan Prabowo juga sempat berbicara sebentar. Namun dia mengaku tidak tahu apa yang keduanya bicarakan.

“Tampak juga Bapak Presiden dan Pak Menhan sempat berbicara sebentar, tapi saya tidak tahu apa yang dibicarakan dalam waktu yang sebentar itu,” tutur Bey.

Jokowi Tak Marah Proposal Rusia-Ukraina Prabowo?
Momen kemesraan Jokowi dan Prabowo setelah Prabowo mendapat sorotan terkait proposal perdamaian soal perang Rusia dan Ukraina. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai sejak awal Jokowi dan Prabowo memang memiliki hubungan politik yang mesra dan hangat.

“Saya kira memang sejak awal Prabowo dan Jokowi, Jokowi dan Prabowo itu hubungan politisnya cukup mesra dan sangat hangat ya, jadi di berbagai event politik apapun nyaris tidak pernah ada gesture tubuh yang menunjukkan Jokowi itu tidak nyaman atau tidak happy dengan Prabowo,” kata Adi Prayitno saat dihubungi, Kamis (8/6).

Adi Prayitno juga menyebut Prabowo yang sering diajak oleh Jokowi ke berbagai acara daripada menteri-menteri lainnya. Faktor loyalitas dan totalitas Prabowo dinilai jadi faktor yang membuatnya dekat dengan Jokowi.

“Mungkin karena faktornya selama ini Prabowo menunjukkan loyalitas dan totalitasnya sebagai Menhan kepada Jokowi. Maka tidak mengherankan setiap kunjungan politik di berbagai event-event politik penting strategis, Prabowo yang sering diajak ketimbang menteri-menteri lain,” ucapnya.

Adi Prayitno lalu membahas terkait proposal perdamaian Prabowo terkait perang Rusia dan Ukraina yang sempat jadi sorotan. Dia menyebut kedekatan Jokowi dan Prabowo di Malaysia menunjukkan Jokowi tidak ada persoalan dengan proposal yang dibuat Prabowo.

“Kalaupun ada soal proposal perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang sempat diramaikan oleh publik saya kira tidak berarti apapun bagi Jokowi. Toh itu hanya sebatas niat baik supaya perang antara Rusia dan Ukraina itu selesai,” ujarnya.

“Meski pihak Ukraina menolak ya bukan berarti Jokowi tidak happy, ini kan niat baik yang diinisiatifkan oleh Prabowo yang tentu saja, sekalipun ada penolakan dari Ukraina, tidak membuat Jokowi harus tidak happy dengan manuver politik itu. Maka dengan pertemuan cukup singkat di Malaysia keduanya menunjukkan wajah yang saling mesra gitu ya,” lanjut dia.

Adi pun menilai Jokowi tidak ada persoalan sama sekali dengan proposal perdamaian Prabowo. Menurutnya, Jokowi tetap menganggap proposal Prabowo inisiatif yang baik.

“Jadi bagi Jokowi tidak ada persoalan apapun terkait proposal perdamaian yang disodorkan Prabowo untuk mendamaikan Ukraina dan Rusia. Sekalipun sempat ramai dan ada penolakan dari pihak Ukraina. Bagi Jokowi mungkin apa yang dilakukan Pak Prabowo itu inisiatif yang cukup baik supaya Indonesia turut serta dalam perdamaian dunia terutama mendamaikan Ukraina dan Rusia,” jelas dia.

“Intinya niat baik Prabowo untuk lakukan proses negosiasi dan mediasi perdamaian antara kedua negara diapresiasi gitu, jadi Jokowi happy saja, namanya niat baik,” sambung dia.

Seskab Yakin Prabowo Berniat Baik
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung juga angkat bicara soal proposal perdamaian Ukraina-Rusia yang disampaikan Prabowo Subianto. Pramono meyakini Prabowo berniat baik saat menyampaikan proposal tersebut.

“Yang pertama, apa yang disampaikan Menteri Pertahanan di dalam forum official yang kemudian mendapatkan tanggapan, baik dari Ukraina maupun Rusia, tentunya harus dilihat dalam perspektif yang positif,” kata Pramono di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (7/6).

“Saya yakin bahwa Pak Prabowo menyampaikan itu pasti dengan niat baik,” imbuhnya.

Pramono juga meyakini Prabowo berpegangan pada kebijakan Jokowi terkait hal itu. Jokowi, kata dia, juga akan memanggil Prabowo untuk berdiskusi perihal proposal tersebut.

“Nah, karena turunan dari kebijakan yang sudah diambil oleh Presiden, kebetulan saya mendampingi ketika Presiden ke Ukraina maupun ke Rusia, itulah yang menjadi pegangan. Nah, karena ini menjadi polemik di ruang publik, Presiden sudah menyampaikan beliau akan memanggil dan berdiskusi dengan Pak Prabowo mengenai hal tersebut,” tutur Pramono.

Lantas, bagaimana sikap Jokowi terkait pernyataan Prabowo tersebut? Pramono kembali menegaskan bahwa semua menteri Kabinet Indonesia Maju pasti berniat baik.

“Ya nanti antara Pak Presiden dengan Pak Prabowo, tetapi saya yakin seyakin-yakinnya lah bahwa para menteri kita dalam usulan proposal seperti itu pasti niatnya baik,” kata dia. (d.c/Tio)