Gencatan Senjata di Gaza, Israel Terus Operasi Militer di Tepi Barat

Jam : 16:10 | oleh -100 Dilihat
ilustrasi tentara israel
ilustrasi tentara israel

Tepi Barat – Pasukan Israel terus melancarkan operasi militer di wilayah Tepi Barat, selama gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza sejak Jumat (24/11) lalu. Sedikitnya delapan warga Palestina, termasuk seorang anak, dilaporkan tewas dalam rentetan operasi militer Israel di wilayah Tepi Barat sejak akhir pekan.

Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (27/11/2023), sejumlah video yang diposting ke media sosial, dan telah diverifikasi oleh badan pemeriksa fakta Sanad pada Al Jazeera, menunjukkan pasukan Israel melakukan lebih banyak operasi militer malam hari di Tepi Barat, bahkan saat pertukaran sandera dan tahanan berlangsung.

Diketahui bahwa selama gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza, Hamas secara bertahap membebaskan sandera Israel dan warga negara asing dan Tel Aviv membebaskan para tahanan Palestina dari penjara-penjara di wilayahnya.

Laporan-laporan yang diterima Al Jazeera juga menyebut bahwa sebuah ambulans dicegah oleh pasukan Israel untuk mencapai kamp pengungsi Aqbat Jabr di Jericho, Tepi Barat, untuk membantu warga Palestina yang terluka. Tidak ada informasi langsung soal korban luka di kamp pengungsi itu.

Pasukan Israel juga dilaporkan menyerbu desa Jaba di area Jenin, yang terletak di bagian utara Tepi Barat. Sebuah video lainnya menunjukkan pasukan Israel menyerbu area al-Bathan, sebelah timur Nablus, serta kota Beitunia di Ramallah.

Rentetan operasi militer Israel juga dilaporkan terjadi di sejumlah area di Tepi Barat pada akhir pekan. Dengan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip Al Jazeera, menyebut pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya delapan warga Palestina tewas dalam operasi militer di Tepi Barat.

Disebutkan Kementerian Kesehatan Palestina bahwa pasukan Israel telah menembak mati lima warga Palestina di kota Jenin pada Sabtu (25/11) tengah malam dan pada Minggu (26/11) dini hari. Tiga warga Palestina lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, tewas di area lainnya di Tepi Barat.

Sekitar enam warga Palestina lainnya mengalami luka-luka dalam operasi militer Israel di Jenin.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu Jenin ‘dari beberapa arah, menembakkan peluru dan mengepung rumah-rumah sakit pemerintah dan markas Komunitas Bulan Sabit Merah’. Kantor juru bicara militer Israel menyatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.

Dengan tambahan delapan kematian di Tepi Barat pada akhir pekan itu, maka total jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu bertambah menjadi sedikitnya 239 orang. Lebih dari 3.000 orang lainnya ditangkap Israel dalam operasi-operasi militer di Tepi Barat.

Penyerbuan dan operasi militer Israel tetap dilakukan di Tepi Barat meskipun gencatan senjata selama empat hari sedang berlangsung di Jalur Gaza. Gencatan senjata yang dimulai Jumat (24/11) lalu itu memberikan jeda pertempuran dalam perang antara Israel dan Hamas yang berkecamuk lebih dari tujuh pekan terakhir.

Nyaris 15.000 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak, tewas akibat rentetan serangan Israel di Jalur Gaza. Sementara sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas pada awal Oktober lalu, yang memicu gempuran tanpa henti Israel terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

Lebih dari 240 orang, termasuk warga negara asing, dilaporkan disandera oleh Hamas sejak serangan itu dan kini ditahan di Jalur Gaza.

Dalam kesepakatan gencatan senjata itu, Hamas harus membebaskan 50 sandera secara bertahap dan Israel membebaskan 150 tahanan Palestina, juga secara bertahap, dari penjara-penjaranya. (Rudi)