Kapan Malam Nuzulul Quran 2023? Ini Waktu dan Kisahnya

Jam : 13:53 | oleh -158 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Malam Nuzulul Quran menjadi salah satu istimewa yang terjadi di bulan Ramadan. Pasalnya, momen tersebut ditujukan untuk memperingati peristiwa bersejarah dalam Islam yakni, turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hira.

Kapan Malam Nuzulul Quran 2023?
Peristiwa Nuzulul Quran disebut terjadi pada 17 Ramadan 610 M, tepatnya pada usia Rasulullah SAW memasuki tahun ke-41. Hal ini didasarkan pada keterangan dari surah Al Baqarah ayat 185,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Quran…”

Kemudian para ahli tarikh pun menganalisa penanggalan malam Nuzulul Quran dalam ayat lain yang termaktub pada surat Al Anfaal ayat 41. Allah SWT berfirman,

۞ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu,”

Para ahli tarik tersebut berpendapat dalam buku Jangan Lepaskan Islam walau Sedetik yang ditulis oleh Masyuril Khamis. Mereka menafsirkan, maksud kalimat, ‘… hari bertemu dua pasukan …,’ dalam ayat di atas merupakan permulaan perang Badar. Pasukan kaum muslimin berhadapan dengan kaum Quraisy disebut terjadi pada 17 Ramadan malam hari.

“Atas dasar analisa itulah, maka ditetapkan dalam dunia Islam bahwa peringatan Nuzulul Quran dilakukan pada tanggal 17 Ramadan malam hari,” tulis buku tersebut.

Untuk menentukan kapan malam Nuzulul Quran 2023, dapat dilihat berdasarkan penetapan awal Ramadan 2023 dari pemerintah. Berdasarkan hasil sidang isbat sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) 2021, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.

Berdasarkan keterangan di atas, malam Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadan 1444 H atau bertepatan dengan Jumat, 7 April 2023 malam dalam kalender Masehi. Sebab, permulaan hari pada kalender Hijriah dimulai dari waktu Maghrib.

Kisah Nuzulul Quran pada 17 Ramadan 610 M
Al-Qur’an yang terdiri dari 114 surat dan 30 juz ini diturunkan secara berangsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Menurut Imam Suyuthi dalam Kitab Al Itqan fi Ulum al Quran, peristiwa Nuzulul Quran diawali dengan turunnya lima ayat pertama dari surah Al ‘Alaq dan ditutup dengan turunnya surah Al Maidah ayat 3 pada 9 Dzulhijah 10 H atau 8 Maret 632 H di Padang Arafah.

Surah yang pertama diturunkan tersebut didasarkan dari keterangan hadits Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Menurut hadits, surah yang pertama kali turun adalah permulaan ayat surah Al Alaq yakni ayat 1-5.

Diketahui, kelima ayat tersebut turun melalui Malaikat Jibril pada pada 17 Ramadhan 610 M di Gua Hira. Pendapat ini pula yang banyak diyakini dan diikuti para ulama hingga kini.

Mayoritas ulama sepakat, mengutip Tafsir Al-Fatihah oleh Muhammad Rasyid Ridha, kelima ayat pertama surah Al Alaq disebut sebagai ayat pengantar sebelum Rasulullah SAW menyampaikan wahyu pada umatnya. Khususnya, berkenaan dengan keadaan Rasulullah SAW.

“(Surah Al Alaq ayat 1-5) merupakan pemberitahuan kepada beliau bahwa sekalipun umi (tidak bisa baca tulis), dirinya akan dapat menyebut nama Allah dan mengeluarkan umatnya dari kebodohan,” bunyi keterangan buku tersebut.

Berikut bunyi bacaan surah Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahannya,

(1) اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

(2) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

(3) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ

(4) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ

(5) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, (4) Yang mengajar (manusia) dengan pena. (5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Diceritakan oleh Kuswoyo dalam buku bertajuk Pengantar Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, kelima ayat di atas turun ketika Rasulullah SAW bertahannuts atau beribadah di Gua Hira. Tepatnya, sebuah gua di Jabal Nur yang letaknya sekitar 3 mil atau 4,8 km dari Kota Makkah.

Pada suatu malam, Malaikat Jibril diceritakan datang menemui Rasulullah SAW. Kemudian, Jibril mendekap Rasulullah SAW ke arah dadanya dan melepaskannya secara berulang sebanyak tiga kali.

Selama melakukan itu, Jibril berulang kali pula mengatakan iqra atau bacalah. Rasulullah SAW pun menjawabnya dengan, “Ma ana bi qaarii (saya tidak bisa membaca).”

Hingga pada dekapan ketiga, Jibril membacakan lafaz dari kelima ayat surah Al Alaq. Menurut catatan sejarah, peristiwa itu pula yang kemudian oleh beberapa kalangan ditetapkan sebagai malam Nuzulul Quran atau turunnya Al-Qur’an. (d.c/Edi)